16.10.12

Rumah Sehat, Rumah Aman.

Adalah jauh lebih penting ketimbang rumah beautifully decorated. Kalimat rapalan saya, sebagai pelipur lara yang masih dalam tahap denial, karena : kenapa apa – apa harganya mahaaaaall?? (Ya loe juga sih, Yut. Sapa suruh boros)

Tapi bener kok. 100000%. Buat kami the husband yang bangun rumah dengan nyaris menguras seluruh tabungannya saking rasa sayange sama istrinya (perlu kantong kertas buat munti?) dan anaknya, our main concern pada tahap perencanaan adalah, bagaimana membangun rumah yang sehat, rumah yang aman. Terutama dengan adanya batita yang makin hari makin suka bereksplorasi *ketjoepsajangboeatRaniaTheExplorer

Apalagi saya selalu terngiang kelakuan kakak, laki – laki semata wayang, sang duli paduka penerus nama keluarga, yang ketika usia 5 tahunan sudah sukses buat ibu saya sport jantung karena mau nyolok garpu besi ke steker listrik. Dowar!!!

Anyway, these are few things yang kami terapkan. Would love to hear you guys share tips – tips rumah sehat rumah amannya =)

Air Bersih
Inget banget postingan Nita yang ini.  (makasih ya, Nit. Berguna banget)
Tidak…. Kami tidak sampai ambil sample air dan tes ke Sucofindo. Concern-nya hanya di jarak sumur ke resapan septic tank. Langsunglah tanya ke the husband :
“Sumur dimana sumur?” –  kiri belakang
“Septic tank?” – kanan depan
Dan karena rumah kami terletak dalam kompleks semacam kluster yang dibangun sedjak tahoen 1995, jadi tiap rumah kurleb dirancang dengan layout yang sama.

Pfiuuh… dengan garis diagonal, yang artinya garis terpanjang dari luas lahan yang lebih dari 10 m, semoga sudah masuk dalam kriteria aman dalam penyediaan air bersih ya.

Air PAM Alhamdulillah nyala… dua hari sekali.. zzzt. Air sumur, deras malam hari sampai subuh.  Dan dengan menimbang perlunya menampung air bersih, kami pun sedia 2 torant air masing – masing berkapasitas 250L (huhuhahahahaaa) lengkap dengan filter air nya. Over prepared much? =p


Cahaya Matahari & Pertukaran Udara
Rumah kami menghadap ke utara, dimana di pagi hari mendapat cahaya matahari pagi yang berlimpah. Sehingga sengaja semua kamar tidur (well, kecuali kamar tidur Mbak Sri) menghadap depan, lengkap dengan jendela bukaan besar plus loster. Say hello to natural light dan penghuni rumah (se)harus(nya) bisa bangun pagi!
Ditambah pula, genteng yang persis di atas void di area tangga menggunakan genteng transparan. Alhamdulillah lantai kedua sampai sore tidak perlu menyalakan lampu. Sementara lantai bawah masih harus di bantu 1 lampu dinyalakan agar penerangan jauh lebih baik.
Di kamar mandi dan dapur juga dilengkapi dengan glass box. Dapur ditambah dengan exhaust. Bukaaan… bukan exhaust canggih cooker hood gituuu. Jenis exhaust tanam dinding yang musti diceklekin. Insyaallah fungsinya sama =)

Sering kali masuk rumah sih Alhamdulillah lebih adem (tapi ga berkesan lembab) dari luar. Semoga menandakan sirkulasi yang baik =)

Tangga
Di depan anak tangga pertama, dipasang pintu setinggi pegangan tangga, demi mencegah Rania The Explorer ujug2 sudah di anak tangga ke 8 *hati mencelos, keringet dingin, si batita cengar cengir
Tepian anak tangga dibuat tumpul. Dengan menggunakan kuku macan. Per piece-nya kalau tidak salah enam ratus rupiah.
Jenis keramik pun dipilih yang agak kasar, sehingga tidak mudah selip

Teralis
Bye bye sudah keinginan punya rumah tanpa teralis bak rumah bule. Teralis selain terpasang di jendela, juga terpasang di balkon void tangga juga area jemuran.
Semoga dengan interior yang tepat, tidak terkesan terpenjara dalam rumah ya =)

Soket  Listrik
Soket listrik paling rendah diletakkan setinggi bahu saya. Dan kami pilih jenis soket yang harus diputar dulu, baru bisa masuk ke lubangnya.

Keramik lantai kamar mandi
Sepertinya sempat disebut di postingan ini mengenai kegundahan (halah!) memilih keramik lantai kamar mandi. Habis gimana dong? Konon 2 tempat yang menempati peringkat teratas untuk kecelakaan domestik adalah di dapur dan kamar mandi. Dimana untuk kamar mandi, hal yang sering  kejadian adalah kepleset akibat lantai licin.
And I grew up dengan ibu yang cleancoholic, dimana daftar bersih – bersih rumah termasuk sikat kamar mandi tiap 3 hari, terkait dulu almarhum Bapak tidak bisa menengokkan maupun menundukkan kepala. Jadi we were…I mean… are still really really extra careful about flooring.
Jadi, sudah bisa ditebak, pemilihan lantai kamar mandi prosedurnya termasuk mengelus – ngelus itu keramik. Jika dirasa licin, ya tidak dipilih.

Korden
Walaupun korden belum dibeli, tapi we I already had something in mind. Tidak akan ada kerai kayu atau kerai apapun yang melibatkan adanya tali kecil menjuntai. Banyak kecelakaan akibat imajinasi anak akan tali kecil menjuntai *merinding. Korden cukup dengan railing di atas, kemudian dipasang ring untuk hanya ditarik ke kiri ke kanan untuk membukanya.

Tumpul. Tumpul. Tumpul
Baik di tangga, seperti yang sudah disebutkan di atas. Kemudian tempat tidur, lemari, kitchen set yang handmade yang masih dalam pengerjaan – sang tukang sudah diwanti – wanti untuk membuat semuanya bersudut tumpul. Laci dapur tidak ada kenop, melainkan dibuat lekukan untuk membuka.

xoxo

JJ



No comments: