3.10.12

1 Tahun Sudah


Mbak Sri, Sang Baby Sitter Handal ikut dengan keluarga kami.
 
Saya ingat sekali. Saya perlu baby sitter dalam keadaan mepet. Saya cuma punya waktu 3 hari. Karena cuti di luar tanggungan tidak disetujui. Inu, teman yang saya curhat-in (padahal ketika itu dia masih tinggal di Jerman), langsung gerak cepat cari info dan langsung whatssapp “Yut! Hubungi Eji. No-nya xxxx. Dia punya kenalan yang bisa carikan.” Thank yooou, girlfriiieeends.

Singkat kata, melalui wawancara yang sengaja saya judes – judesin “Yang penting kamu niatnya kerja.”. Sambil juga jelaskan sikon “Anak saya ini tidurnya mesti digendong. Kalau kamu ikut saya artinya selama weekday kamu ikut saya ke kantor”, we welcomed Mbak Sri into our family.

Dan di saat banyak sekali drama per- baby sitter-an, saya tahu bahwa saya beruntung mendapatkan Mbak Sri.

The superb PLUS list (that I can think of) :

  • Orangnya bersih. Mandi sebelum subuh dan menjelang magribh. Berakibat Rania juga bersih. Mandi 2x sehari, potong kuku tiap 3 hari, sikat gigi, bersihin kuping, dulu gundulin rambut Rania 3x.
  • Sayang dan sabar sama Rania. Poin penting banget ya. How do I know? Ya kelihatan lah ya… Tiap kali mereka berinteraksi. Mungkin karena Mbak Sri sudah menikah dan punya 2 anak. Anaknya yang bungsu setelah selesai disusui selama 2 tahun dan disapih, barulah dia cari kerja lagi. Jadi kayaknya sih menganggap Rania anak ketiganya =)
  • Mungkin karena sudah berkeluarga juga kerjanya jadi fokus. Suaminya pun (ketemu tiap kali jemput Mbak Sri cuti, tiap saya ke Jakarta) sopan, dan aura sering ke masjid untuk pengajian kerasa sekali.
  • Rania di 5 bulan pertama sangat sangat anak gendong. Dibaringkan 5 menit juga sudah nangis. Tapi berkat “didikan” Mbak Sri, dimulai dari bulan ke enam, berangsur bisa tidur ditaruh. Lewat 1 tahun bisa tidur 1 jam penuh di tempat tidur. Dan kalau terbangun, cukup ditepuk tepuk dan tertidur lagi. Menurut saya sih itu prestasi luar biasa.
  • Tapi sekarang Rania kalau malam suka susah tidur sambil disusui. Lari melulu. Ngok. Biasanya langsung digendong bobok dulu, baru dibaringkan. Dan lagu pengantar tidur? Lebih sering dengan Shalawat Nabi. *emaknya aja ngga bisa *tertunduk malu
  • Berbekal 1x belajar memakai soft cup feeder langsung dengan Dr Asti, langsung bisa. Kadang sih kalau isengnya kumat “Non.. Rania dibeliin dot gitu lho.” Cukup dipelototin juga, dia langsung nyengir nyengir.
  • Ga suka Rania pakai pospak! Wihuuu… katanya ”Biar Rania cepat belajar pipis di celana tuh ngga enak. Basah.” Sehingga seharian ya pakai celana saja. Kemudian setelah mandi sore pakai clodi,  lanjut ganti baju untuk tidur baru pakai pospak.
  • Pinter padu padankan baju Rania. Dari stocking, setelan baju, sampai headband matching. Penting dong yaaaa.
  • Pinter masak. Dulu 2 bulan pertama Rania masuk MPASI. Saya ngotot masak sendiri. Sampai saya kewalahan atur waktu. Akhirnya menyerah minta dimasakkin. Saya hanya pegang kontrol bilang masak apa. Pun sejak di Bandung juga termasuk bantu MIL di dapur, atau tiap saya pengen masak apa, dimasakin juga. Bisa dibilang Rania belum pernah GTM. She always find her way untuk Rania menghabiskan makanannya. Dan masakan dia buat keluarga juga enak. Katanya memang dulu di kampungnya dia sempat jualan mie ayam. Made from scratch. Ha! Belum pernah dijajal ni.
  • Intinya tiap kali dia tidak pegang Rania, dia selalu siap untuk bantu – bantu yang lain. Dulu malah sekalian nyuci baju Rania plus setrika, walau ada ART lain yang pegang itu. Sering banget bilang  “Udah ngga papa. Sama saya aja”. Tapi saya bersikeras, dia malam harus istirahat. Kalau tidak, mana dia punya tenaga untuk jaga Rania. Yang kian hari semakin aktif.
  • Jahit - jahit sampai tisik mentisik bisa lah. I'm so happyyyyy
  • Tabah di-bully kami. Kikikik. Sering kan kalau makan di luar, dia yang terakhir makan. Karena gantian dengan saya pegang Rania. Kami suka bilang “habisin semua ya.” Dengan kondisi makanan masih buanyaaak. Momen dia kelenger adalah ngabisin sea food ketika di Menega, Bali. Memang setahun ikut saya kok kayaknya lebih bohay ya. Hihihihihi.
  • Pinter mijet dan kerok! Hahaha. Beberapa bulan lalu saya sempat tepar, dan minggu lalu kirain flu tul ternyata gejala tipes. Badan terasa rontoook, tapi membaik sehari setelah dikerokin doi.

The MINUS list ;
Masalah klasik lah. Nyambi ngasuh sambil telpon.

That’s it. That’s the minus. Itu pun menurut saya. Menurut saya lho ya.. tolerable. Selama Rania masih dalam fokusnya. Siapa sih yang tidak rindu dengan keluarga. Ga kangen dengar suara anaknya (Anak – anaknya dengan kakek neneknya di Lampung), ga kangen suaminya yang hanya bisa ketemu 2 hari sebulan.

Apa resepnya punya baby sitter awet? GA TAU. I’ll jinx it lah. Lebih baik tetap menjadi misteri alam.

Ada yang mau Mbak Sri? Boleh lah. Mungkin saya lepas (loe kata ayam, Yut?) 5 tahun lagi dengan harga 4 juta per bulan dan calon majikan baik.

Kenapa 5 tahun lagi? Sapa tahu 2 tahun lagi sudah berani kasih adik buat Rania =p

Anyway, terima kasih sudah menjadi bagian dari keluarga kami, Mbak Sri. Semoga terus betah ya.

barbuk udang!



xoxo

JJ

2 comments:

Winkthink said...

Waaa...sungguh beruntung! Semoga langgeng ya mbak *ih lha...
Nemu blog ini dari blog Leija. Suka deh..bakal sering mainn *senyumm*

JJ said...

halo winkthink
aaamien. Semoga langgeng ya.. *bak pacaran
silakan maiiiiin =)