21.6.12

Tiga Bulan Ini

Sibuk. Dan kehilangan mood nge-blog

Ceileileileeee.. gaya amat, seus.

Tapi syukur alhamdulillah sibuk, kan? Semoga tidak secuil pun keluhan keluar dari mulut. Karena Ibu mertua pernah bilang ”Alhamdulillah sibuk. Alhamdulillah punya pekerjaan. Coba lihat di luar sana, berapa banyak yang tidak punya pekerjaan. Yang ngga tahu, nanti malam bisa makan atau tidak” *jleb!

Dalam hal pekerjaan, cukup menyita waktu 3 bulan ini. Most likely, saya saja yang belum bisa beradaptasi ya. Ples debitur maunya banyak. Pernah bikin nota tanpa henti termasuk revisi - revisinya. Pernah dalam seminggu baru keluar kantor jam 22.00 selama 3 hari berturut – turut. Pernah sampai lembur hari Sabtu. Pernah berpikir untuk mulai bisnis supaya bisa pensiun dini, ta ta ta tapi bagaimana nyelipin waktunya? Kalau sampai rumah sudah malam sisa buat mandi, makan buru buru kemudian nempel ke Rania.

Dalam hal akhir pekan, yang harusnya untuk isi ulang energi ya... Rasanya baru 2 hari di akhir pekan yang leyeh leyeh di rumah. Sisanya? Kondangan, hari mencuci + belanja bulanan, ke Jakarta, liburan ke Bali, liburan ke Makassar, full ngurus Rania karena BS cuti + the husband ada kerjaan. Kok badan ngga kurus – kurus siii (tu kan.. janjinya ngga ngeluh).

Dan dengan bangga.. saya sudah lulus nge-mal berdua saja dengan Rania lho. Lengkap bawa stroller, baby bag dan thermos jar isi bubur dan buah. I even managed to do some shopping. Ikh.. gitu aja pamer. Ikh.. biar aja *ngemeng sendiri.

Dalam hal bangun rumah, baru minggu kemarin agak sibuk dengan pencarian tegel untuk seluruh ruangan. Tegel kunci sekitar 16m2 terakhir dikonfirmasi, sudah sesuai jadwal akan selesai awal Juli. Tegel kamar utama, karena ngga sanggup beli dan merawat lantai parket, ada solusi cemerlang untuk beli keramik dengan motif parket! Cikhuy! Bungkus! Untuk lantai sisanya, sudah menentukan 3 pilihan nuansa beige biar kesannya hangat. Tinggal ada stoknya yang mana. Manalah disangka kalau ganjalannya di tegel kamar mandi! Bolak balik memadankan antara buat dinding dan lantai, gagal maning. Yang ngga ada stok, yang ukurannya beda antara dinding dan lantai, yang adanya KW3. Lecek deh jadinya 3 jam keluar masuk toko bangunan. Hoossssh.. akhirnya di ujung putus asa, diputuskan untuk ambil merk yang sebenarnya dihindari (karena mahal untuk ukuran kami). Tapi merk itu sudah 1 seri antara lantai dan dinding kamar mandi. Hossh.. semoga rebes. Hlo? Kok semoga? Hla iya.. saat ini baru dalam tahap mencatat kode dan butuhnya berapa meter persegi dan diserahkan ke orang kepercayaan the husband untuk beli.

Iya, rumah kami dibangun memang sistemnya hanya memborong pekerja. Untuk bahan, beli sendiri. Hasil konsultasi ke beberapa orang. Supaya pemborong ga ”main” dengan bahan bangunan. Dan syukurlah ada orang kepercayaan the husband yang juga bantu mengawasi pembangunan setiap hari. Ngga kebayang kalau tidak ada, stressnya kayak apa. Ini aja we already fought about this and that. Hehehe.

Rumah ini memang sedang jadi prioritas pikiran kami setelah Rania. Ketakutan utama adalah, uangnya tidak cukup. Getting a loan is not an option so far. Instead, kami akan melepas beberapa keping LM (plis harganya naik dooong). Oh well, they said there are a time to plant and a time to reap. Tapi reap ini (jual LM) adalah untuk plant (bangun rumah), sehingga insyaallah we’re on a good track ya. The exciting thing is, insyaallah rumah akan selesai sebelum lebaran. Padahal sampai hari ini baru berjalan 2 bulan 3 minggu. Yeyy!

Untuk sementara, saya temukan cara jitu untuk rem hawa belanja :
Tas inceran = lunasin invoice tegel kunci
Tiket Maroon5 = harga kloset kamar mandi 
Tab = sebagian invoice kusen & teralis

Life's good =)


Xoxo

JJ

No comments: