Saya pernah cerita disini bahwa saya mewek ke the husband.
One of the issue adalah saya pengen liburan sebelum lahiran Junior. Karena sependapat dengan Nita dan juga melihat kakak saya, pengen banget liburan bener bener cuma berdua dengan the husband, a bit splurging money without having second thought of : belum beli susu! Besok bayaran ekskul! Minggu depan pendebetan asuransi pendidikan!
So there I was, whining to my husband untuk bisa belanja ke pasar pakai mata uang Real. Baca : pengen umrah plus plesir ke Turki *ngelunjak!*
Kemudian terjadilah peristiwa bleeding pertama.
Setelah sembuh, sok merasionalisasikan bahwa hal tersebut mungkin terjadi karena kandungan masih rentan. Masih di trimester satu. Jadi pembicaraan mengenai liburan kembali berlanjut
Tapi mikir, aduh.. flight-nya terlalu lama kalau umrah. Dan sayang banget kalau ibadahnya tidak khusyu terhambat gampang lelah.
Akhirnya membuka opsi lain. Senang – senang di Asia saja. Gimana kalau belanja ke pasar pakai mata uang Bath lanjut pake SGD
Trus teringat, hem… eike tahun lalu ke Singapur kok kurang betah…
Dan ada hawa penakut, kalau.. KALAU sampai ada apa – apa di negeri orang, kok ngeri I won’t be able to explain myself clearly regarding my condition to the doctors.
Jadi luar negeri coret.
Trus we both agree untuk melancong ke Makassar lanjut ke Bali. Just for the sake of food. And meet up with old friends in Makassar… then food again. (Told yah we love eating). And we agree we had a happy tummy eating Makassar cuisine and Bali cuisine.
Then it hit us : Flek pertama, flek kedua, bleeding kedua, flek ketiga
My mam kasih wejangan. Sudah lah… sekarang fokusnya ke kehamilan saja.
Obgyn yang awalnya tidak apa apa, ketika kontrol terakhir berkata bahwa aktivitas normal saja saya sudah seperti itu masa masih mau ada aktivitas tambahan.
Okay… opini dari 2 orang yang penting sudah keluar. Rasanya terlalu takabur untuk tidak dituruti.
So we say gutbay liburan. Gutbay foto saya dengan round belly di tepi pantai. Gutbay makan coto gagak, palubassa, nasi pedas Bu Andika.
Sedih letting it go? Iya lah! Bohong kalau saya bilang tidak terselip sedikit pun rasa kecewa. Saya cuma manusia. Tapi betul bahwa manusia hanya bisa merencanakan dan berusaha, tapi tidak bisa menentukan.
Tapiiii… in return… let me count the blesssings yang keliatan (kalau every blessing mah ngga sanggup eike hitung). Yang paling puncak gunung sih :
§ Me! Insyaallah keadaan saya sehat. Junior juga makin seru aja joget joget di dalam. Boss besar juga membuat keputusan untuk sementara saya dirotasikan ke tempat yang less pressure.
§ The husband! Dipercaya ada proyek tambahan di luar proyek utama. Tambahan kayak gini mah buat berangkat naik haji plus juga masih nyisa. Oh.. rejeki kamu, Junior…
Dan mengutip dari ayat favorit saya : “dan nikmat-Ku mana yang kau dustakan”
xoxo
JJ
2 comments:
aku pun lagi memelas sama suamiku mba minta liburan sebelom ngelahirin hihihii..
waahh rejekinya si junior yak mba, alhamdulillah bangeet ituu tinggal ngelist deh yg mau di beli buat junior pas 7 bln ntar ;p
waaa.... met liburan ya! *yakin abeesh suamimu akan mengabulkan*
dah mulai beli2 niii. ihihihi
Post a Comment