17.2.11

On Makassar – Part 3 : Cuisine (Finish)

The food… Oh the food… Where should I start? Semua yang akan saya sebutkan enyyyyyyyaaaaaaaaaaaak

Mie Kering
Mie kering paling gampang diidentifikasi sebagai saudaranya I Fu Mie… only better! Hehe. Prinsipnya mie yang garing, disiram kuah agak kental. Kalau I Fu Mie biasanya berisi udang dan sayur yang biasanya wortel, kembang kol, Mie kering dengan potongan ayam, ampela, sawi, tepung goreng kayak bakwan. Makan ketika masih panas dan tambahkan tetesan jeruk nipis dan cabe kecil khas Makassar. Enak polllllll.. rata2 resto tersebut di bawah buka sore sd malam








cabe kecil khas di Makassar
Mie Kering Awa
Jl. Pattimura
Mie Kering Yanto
Jl. Lamadukelleng
Mie Kering Anto è mantep ni… turun pesawat jam 22, sampai disini jam 24 juga masih buka =)
Jl. Bali (pengkolan sebelah kanan setelah Makassar Theatre)
Mie Kering Titi è sudah ada cabangnya di Kelapa Gading
Jl. Datu Museng. Sebenarnya untuk yang ini, cabangnya ada beberapa. Tapi imho kok kokinya lebih jago yang di sini



Seafood
Seafood di Makassar itu surga! Harganya termasuk murah  daripada Jakarta di kelas restaurant yang sama. Binatang lautnya jauh lebih segar thanks to kekayaan bahari Indonesia Timur. Karena bahan bakunya sudah bagus, diolah dengan bumbu – bumbu minimalis sampai ke resep khas Manado jadi luaaarrr biasa nikmat! *I’m drooling while writing this…

Kalau makan di restaurant seafood berikut, pesan : ikan sunu (a.k.a. kerapu) goreng garing sambel rica, ikan bakar parape,  udang tusuk sikki, kepiting saos padang / lada hitam, otak – otak, tumis toge polos, tumis kangkung polos. Di samping tiap nama resto di bawah juga ada menu lainnya yang MESTI dipesan.
Pesan apapun biasanya langsung dihidangkan 3 jenis sambel: yang kecoklatan biasanya untuk nyocol otak – otak, sambel dabu yang pakai tomat hijau, sambel rica. I usually mixed them all untuk bikin sambel model sendiri =)

Ratu Gurih, Jl. Lamadukelleng è terong masak pedas.

Paotere, arah pelabuhan è harga udang sikkinya termasuk yang termurah. Karena resto dekat pelabuhan kali ye.. Udangnya gendut genduuuutt. Note :  tanpa AC, keluar resto dijamin baju dan rambut bau asap =)

Dinar, Jl. Lamadukelleng è cumi tumis mentega, ikan kudu – kudu goreng tepung (and you should see ikan kudu – kudu aslinya berbentuk seperti apa….. Kotak! Lucu dweh)

Ratu Muda, Jl. Rusa è terakhir makan di sini ber-12 udah sampe kenyang buanget (baca : pesan makanan dan minuman secara kalap seperti sudah tidak makan seminggu dan tak ada hari esok) per orang cuma patungan 60rb

Pondok Kepala Ikan, Jl. Pasar Ikan.. è hiks.. tempat pertemuan pertama saya dan (then, calon) suami yang menghilang entah kemana. Telur ikan rica, Tumis bunga pepaya. Tumis pakis. Semua lauknya enak lah. Mau woku, maupun rica. Ayi Manado itu amatlah handal walau masaknya lama. Biasanya saya telpon dulu untuk pesan ini itu, 30 menit kemudian (1 rombongan) datang. Saking seringnya ke PKI, si ayi pernah kasih complimentary bubur kacang ijo terenak yang pernah saya rasakan!! Dicampur kayu manis gitu. Ayi.. dimanakah kau berada?

Smile Plaza lt.2.(sebenernya ini lebih ke arah chinese cuisine), Jl. Mochtar Lutfi
Pesan : udang goreng mayonnaise (TIARAP semua catering mahal ibu kota yang menyuguhkan menu ini), cumi goreng susu mentega, ayam goreng terasi

Surya, Jl. Nusa Kambangan è kepiting
For the famous kepiting super khas Surya. My favorite : masak lada hitam
Kalau mau dibawa buat oleh – oleh juga packaging-nya sudah rapi dalam termos dan dibungkus kardus.
Salam buat Ibu Fonny, si ibu cantik pemiliknya

Coto Makassar
It’s the smell of cuisine yang dibakar diatas kayu / arang yang bikin makanan berkuah ini begitu nikmaaat… berisi part of sapi mulai dari otak, lemak, jantung, daging, babat (eh.. babat di Makassar juga disebut handuk). Bumbunya juga rempah segala rupa : jinten, sereh, cengkeh, biji pala, kapulaga.
Favorit saya : daging tanpa lemak. Biasanya dicampur bawang goreng, daun bawang, tetesin jeruk nipis, sambel 1 sendok. Dimakan dengan ketupat atau buras (seperti lontong tapi ada scent santan). Buat sarapan cocok, makan malam cocok =)




My fav places of Coto Makassar :
Jl. Nusantara è sambelnya pake tauco.
Jl. Gagak è menurut saya yang ini paling gurih
Karebosi, di balik lap tenis & basket è kuahnya lebih bening


Pallubassa
Juga macam soto (tapi isinya daging saja, tanpa sayur apapun) yang dihidangkan di mangkuk sekecil mangkuk soto kudus Blok M. Penampakan keruh seperti Coto, atasnya ditaburi macam serundeng yang bikin gurih. Daaaan.. yang digunakan adalah daging kerbau! Saya tidak tahu ada part mana saja dari kerbau, karena langsung punya favorit : bagian pipi (katanya sih memang favorit orang – orang).
Menyediakan kuning telur ayam kampung mentah untuk dicampur ke dalam pallubasa. Byeeek… saya sih eneg duluan bayanginnya
Jl. Serigala

Ayam Goreng
Ayam Goreng Dollar è Jl. Bulukunyi . Enak. Ayam kampung. Sambelnya galak bener. Bikin bibir ber-penampakan seperti habis KDRT. But that didn’t stop me from coming back again. And again. And again =)
Ayam Goreng Sulawesi è Jl. Pattimura

Sop Saudara
Jangan tanya ya… kenapa namanya seperti itu. Me pay attention less in history =) Dengan mangkuk seperti soto kudus Blok M, berisi bihun, irisan daging sapi, perkedel. Tambah sambel, wuiiih… nyam nyam
Jl. Irian

Nyuknyang
Bahasa lain untuk BAKSO. Saya sih tidak terlalu demen. Paling pesen bakso gorengnya, trus dicocol sambel. Oh iya.. sambel botol khas disini namanya sambel kuning.
Ati Raja, Jl. Gunung Merapi

Gorengan
Pisang goreng è Pisang goreng Jampea, Jl. Sulawesi.
Patokannya di pengkolan seberang Bank Mandiri Jl. Sulawesi. Buka mulai jam 17.00an. Minggu -kalo tidak salah-  tidak jualan
Ada yang ditaburi gula suiker, ada yang keju parut + misis. Dua – duanya enak. Ada yang biasa, special, istimewa. Perbedaan terletak pada sedikit - banyaknya taburan toping pada pisang goreng. Saya biasanya ambil yang special. 

Kroket, Jalangkote a.k.a Pastel, Bikang Doang a.k.a Bakwan Udang è Jl. Lasinrang

Bakkara alias Sukun è Jl. Bali. Nyaris di ujung, Kiri jalan, sebelum belok ke Jl. Sulawesi

Note.  Makanan Makassar nyaris semua dikasih sambel atau jeruk nipis. Bahkan pisang goreng tanpa topping dimakan pakai sambel!

Sate Sapi  - Hanya ada malam hari
Jl. Sulawesi (gerobaknya bersebelahan dengan gerobak Pisang Goreng Jampea)
Sebrang Masjid Raya è giling ini porsi sate + lontongnya nendang banget

Pallubutung alias es pisang ijo
Restauran Bravo, Jl. Andalas









Pisang Epe
Sepanjang Jl. Pasar Ikan – tepi Pantai Losari.
I don’t like it. Subyektif ya… Tapi kalau mumpung di Makassar, coba lah. Pisang Gepok digepengkan, trus dibakar. Kemudian dimakan bersama toping. Toping awalnya sepertinya durian. Tapi sekarang sih sudah berkembang macam – macam.

Nasi Kuning
Ada yang tahu ga originally nasi kuning dari daerah mana? Dulu saya pikir dari Jawa lho.. apalagi kalau tumpengan kan pasti pakai nasi kuning. Nasi Kuning di Makassar biasanya dijual untuk.. sarapan!! Cukup banyak yang menjual di pengkolan – pengkolan all over town.

One that caught my attention was Nasi Kuning Jl. Riburane. Patokannya, dari arah Jl.Pasar Ikan, teruuus dan ketika di depan ada Money Changer La Tunrung belok kanan di  tugu sekaligus air mancur (yang jarang sekali difungsikan). Mobil penjualnya di kiri jalan, persis di bawah plang Asuransi Prudential.
This particular place caught my attention karena apa yang saya sebut : porsi bunuh diri. Sungguh luar  biasa banyak. Keluarga saya not really into nasi. Makan nasi, yah.. syarat aja. Jadi dengan 1 porsi kumplit (Juni 2007) seharga 20rb sungguhlah tidak mahal, karena bisa dimakan bertiga. Dan semua kenyang! Orang yang bisa habis 1 porsi, saya sebut orang yang gagah berani =)

Nasi Goreng Merah
Nasi goreng ini bisa dibilang khas Makassar. Hasil akhirnya literally berwarna kemerahan. Sepertinya memang porsi nasi di Makassar memanglah besar untuk ukuran saya. Biasanya saya makan sepiring berdua, atau secara sepihak menghibahkan ke teman – teman cowok yang kapasitas perutnya lebih besar. Biasanya makan di :
§         Mie kering Yanto, Jl. Lamadukelleng (yep. They served nasgor merah)
§         Mie Cheng, Mal Panakukkang

Coffe Pot
§         Phoe Nam Jl. Jampea – di pagi hari. Sebenarnya ada beberapa cabang. Tapi yang suasananya jadul, enak buat ngopi ya di sini. Careful, pelayannya suka bikin kesabaran tipiiisssss. Mulai dari ngga dong kalau diajak ngomong, makanan yang datang salah dari yang dipesan. Biasanya saya pesan hot chocolate (bukan hot milk ya.. beda!) atau hot cappuccino, ditemani roti bakar kornet keju, yang khas si pakai selai kaya (srikaya) atau mie goreng kornet telur. Padahal ya mie instant gitu, tapi sungguh bikin nagih. Asiknya, di Bandung tepatnya di salah satu hoek Jl. Riau sudah ada! Menurut saya sih menu mie instant favorit saya rasanya beda. Tapi waiternya sungguh menyenangkan. 180 derajat beda dari yang di jl. Jampea =)
§         Sunshine, Jl. Pasar Ikan – di sore hari

Sebenarnya masih ada beberapa makanan khas Sulawesi, tapi saya tidak tertarik untuk coba, seperti :
-          Kapurung. Ini penampakannya seperti sop sayur, tapi diberi tepung kanji jadi kental kayak ing*s. Byeek… Geli duluan ngeliatnya
-          Sop Ubi. Katanya sih enak.. tapi ubi? Dijadiin sop? Not interested, thank you.
-          Pallumara. Dunno ini seperti apa. Katanya sih pindang ikan. Secara kalau ikan lebih suka dibakar atau digoreng, ya ngga tertarik.

Oleh – oleh
Tipikal orang Indonesia bukaaan… kalau plesir, pulangnya nenteng oleh – oleh segambreng. Go around Jl. Sulawesi and Jalan Somba Opu untuk :
  • Emas
  • Minyak Tawon, the one with white cap
  • Balsem tawon
  • Minyak Kayu Putih, PD Rejeki jaya (konon, minyak kayu putih yang “bener” pasti kemasannya botol kaca. Kalau botol plastik, meleleh *lirik minyak kayu putih di supermarket*)
  • Minyak Liu Lin Pa (strong smell macam minyak tawon)
  • Kacang Disko (favorit : manis dan pedas)
  • Kerupuk Bawang Manis Pedas
  • Abon Tuna
  • Otak – otak ikan tenggiri
  • Kain sutra dengan motif khas Sulawesi. Dijual per meter dengan harga bervariasi
  • Sarung motif khas Sulawesi



Otak otak ikan tenggiri.
Im telling you, begitu merasakan otak otak khas Makassar, mungkin akan mencebik otak – otak yang di emperan Jakarta yang lebih tebal bungkus daripada isinya. Otak otak juga ada si di jalan Somba Opu. Tapi langganan saya sbb :
§         Otak – otak Jl. Gunung Merapi. Telp. 0411.318917. Bentuknya frozen. Jadi tidak kepikiran kalau pesawat pulang saya delay
§         Otak – otak Jl. Ince Nurdin. Telp.0411.326741 . Nah.. kalau disini, otak – otaknya made by order. Jadi pasti fresh. Tapi harus pesan 1 hari sebelumnya. Tidak dalam keadaan frozen. Pemiliknya sih cuma jamin enak tanpa masuk kulkas selama 2 jam. Tapi saya bolak balik beli disini, di luar kulkas 5 jam, masih enak aja tuh. Tapi memang ketika sampai di rumah langsung dikukus.
§         Otak – otak Restoran Surya, Jl. Nusa Kambangan

Abaaaaang… ke Makassar yuuuuwk. Demi memanjakan lidah dan lambung. Kayaknya 2 hari juga sudah cukup semua masuk


xoxo

JJ

2 comments:

prin_theth said...

Epicccccc!!!! *segera beli tiket untuk mudik ke Makassar* Dikau telah merangkum review makanan-makanan enak di Mksr dengan baik. Ah aku bangga...

PS. Gue dan suami cinta matik sama palbas Serigala. Daaan.... gue suka pake telor mentahnya uhuehuehue. Nggak takut salmonella apa ya...

JJ said...

beneran nih ga ada yang keliwat, lei? ah... berarti khatam gue makassar.

Tapi emang tetep pengen kesana lagi, just for the sake of the food. Aiming for April!