27.3.13

Keep Calm And Go To Thailand : Part 1 – Berbagai Pertemuan

Heiyooo… Sudah lama juga tidak update blog ini ya. Habisnya susah kalik cari waktu karena diamprokin kerjaan 5 orang . Untung belum terhapus  accountnya (bisa kah Google secara sepihak hapus account? *seriusnanya)

Anyway, di ujung post ini sempat berencana untuk antar botjah ke Hello Kitty Land. Kenyataannya malah karena sempat sukses meninggalkan Rania 5 hari karena dinas kantor, saya minta ijin ke the husband untuk melakukan girltrip. And he granted it! *sunsalim

Gerak cepat, was wes wos, akhirnya jari kepleset booking tiket BDO – KUL – DMK . Kemudian jalur pulang DMK – CGK. Wihuuuu. Selamat datang liburaaaaan.

Pertemuan Dengan Girl Friend

Huft.. Menurut saya, salah satu transisi berat ketika pindah ke Bandung adalah tidak bisa sering bertemu dengan berbagai geng (taela) pertemanan yang isinya cewek – cewek ceriwis. My life balance. Ai micu oooool. Dulu masih bisa menenangkan diri dengan : toh di Jakarta memang belum tentu seminggu sekali ketemunya. Bisa sebulan sekali atau lebih lama lagi.

Tapi susah menerapkan itu ke my besties satu ini. Karena hampir per minggu atau per 2 minggu pasti ketemuan untuk nyushi sambil ngomongin orang. *mulut disentil sama malaikat. Bihihihihik. Setelah pindah, tiap ke Jakarta pasti ada saja yang membuat tidak bisa ketemuan. Sayanya yang sudah dibooking geng lain, atau dianya lagi dinas ke luar kota. Jadi setelah 8 bulan (!!!) tidak bertemu, saya sangat menantikan liburan bareng Mbok (panggilan saya ke dia).

Jumat tengah malam, the husband and I picked her up di pool travel di Pasteur, karena flight kami ke Kuala Lumpur adalalah esok harinya jam 08.30.


Pertemuan Dengan Mas Ngebetein dan Mbak Penyelamat di KLCC

There we were. Jam 7.30 sudah cekikikan di Bandara Husein. Penerbangannya berangkat tepat waktu. Sesaat sebelum mendarat di KLCC, crew-nya mengumumkan bahwa kedatangan kami 10 menit lebih awal yaitu yang seharusnya jam 11.30 menjadi 11.20. Lumayan ya.

Ketika we didn't know what lie ahead us....

Imigrasinya… penuh! Tapi setengah jam kelar, kemudian kami langsung berjalan cepat cari counter buat check in lagi. Dimana area check in jauh jauh lebih penuh lagi, dan tidak ada petunjuk konter mana untuk drop baggage ke Bangkok (kami sudah web check in beberapa hari sebelumnya).

Sempat salah antri konter, akhirnya pindah konter untuk ketemu mas yang bilang “You’re too late. 5 minutes late. You can not check in your bag. I will let you in the plane and alert the crew if your luggage is under 7 kg”. Toweeeeww.. “hla memang ini jam berapa sih?” sambil mengedarkan pandangan cari jam dinding, dan di salah satu dinding terpampang : jam 13.00!!!

Ini agak aneh sih. Seluruh prosedur imigrasi 30 menit, bukannya harusnya masih jam 12.00? Bukannya jam tiket harusnya menunjukkan local time? Dimana saya sudah meluangkan waktu 2 jam untuk jam keberangkatan ke Bangkok. Ternyata kok jam 13.00. Kami sudah berusaha memberi pengertian bahwa imigrasinya panjang. Tapi si mas – mas masih tegar tidak mau check in bagasi kami. Cih!

Oh iya, kami tidak bisa naik karena koper teman saya walaupun cabin size, tapi 8 kg. Sedangkan saya bukan cabin-size luggage.

Seumur – umur, baru sekali ini saya ketinggalan pesawat. Lemes. Gimana ini. Bener deh. Kalau saya tidak pergi dengan partner yang ahli travelling, paling juga ngedeprok di pojok. Telpon temen di KL, nginep di apartmentnya , minta ditraktir di Pavillion. *eh?

Kemudian dengan nada yang tidak bisa ditolak, teman saya mendesak si mas “Then what do we do now? When is the next flight to Bangkok? Where is the customer service?.” Yang akhirnya si mas klak klik komputernya, dan memberi tahu ada pesawat berikutnya jam 14.20 yang bisa diurus di konter 66, yang ternyata… di ujuuuung sebelah sana. Ah. Ga salah pilih travel buddy deh. Si Mbok memang sudah capcus backpacking ke eropa, asia.

Geret koper, tentunya konter tersebut isinya penumpang bermasalah semua, bukaaan. Auranya udah ngga sedep deh. Ada yang rombongan teriak teriak, ada yang bolak balik melewati kami lengkap dengan geret kopernya *sengkat!, ada yang mukanya pasrah (termasuk saya!), ada mbak mbak hamil travel sendirian dan Nampak kelelahan.

Di tengah konter chaos itu, ada seorang mbak customer service yang tetap ramah. Tetap tersenyum. Dengan nada tenang “I don’t understand why you can get in the plane. Ow.. you missed the luggage drop. You cannot.” Lalu si Mbak berhasil membantu kami untuk naik pesawat jam 14.20 dengan tambahan biaya…… RM222 per orang. Nyesek dulu yuuk. Yah.. berarti orang kantor kasih kuaci aja yaaa.

Lepas dari konter itu, kami harus buru – buru lagi drop luggage karena sudah last call untuk drop baggage penerbangan kami. Tentunya melintas ruangan luas itu lagi, karena kembali ke konter awal. Lanjut lari – lari cari gate terminal keberangkatan. Hossh… Hoosssh.. Aku lapaaaaarr *lalu mewek teringat pre book meal yang dipesan di penerbangan sebelumnya

Baru juga sampai di area gate, kami putuskan untuk take away meal di sebuah café, sudah kembali dipanggil untuk boarding. Dadah dadah ke duty free shop yang ngga sempat diputari.

Alhamdulillah kami berhasil naik pesawat, perjalanan lancar, turun di Don Muang Airport lengkap dengan pesen ke “Mbok, kalau jalanan ngga macet, kita jadi lanjut nonton Callypso Show ya. Sayang ni kalau sampai hangus juga itu tiket”. Syukurlah imigrasinya singkat saja. Lalu setelah bagagge claim kami bergerak cari taxi via tourist center.

Kemudian kami naik taxi menuju hotel kami di Ekamai, Sukhumvit Soi 63. Ternyata traffic Bangkok cukup bersahabat. Naik tol, turun di awal jalan Sukhumvit, dan tiba di hotel hanya memakan waktu sekitar 40 menit.

Arrival areanya kecil. Supir taksi yang baik hati

Sukhumvit adalah salah satu jalan utama di Bangkok yang kira kira panjangnya dari Blok M sampai Kota. Kemudian di kiri kanannya ada jalan kecil yang namanya Soi – kemudian angka. Jadi karena kami datang dari arah Soi 1, ya cukup jauh juga ya ke Soi 63. Dan jangan bayangkan bisa lihat langit seperti melintas di Jakarta. Karena sepanjang jalan Sukhumvit  terbentang BTS atau Bangkok Sky Train.

Pertemuan Dengan Mbak Asli Thailand Baik Hati

Hotel urusan Mbok. Ternyata Hotel yang kami inapi 4 malam ke depan merupakan chain hotel, kurang lebih sekelas Amaris. Jadi kebayang ya. Budget hotel, ukuran kamar meuni males, sarapan ala kadarnya, dan ada lift *penting.

Check in, ganti baju, mempelajari peta BTS yang dikasih front office. Kemudian kami memutuskan untuk makan berat dulu. Laper bwook. Ndilalah, di seberang BTS, langsung ada mal. Malnya kecil tapi apik. Banyak tenant restaurant dan printilan Jepang. Pun disana banyak sekali keluarga Jepang seliweran. Cupacapacup pilih restaurant : ini kayaknya mahal, ya ampun ini food court babi semua, akhirnya kami saya memaksa memilih... KFC! Nyahahahaha. Benchmark dulu ayam originalnya (masih enakan disini) dan sambelnya (apalagi! lebih enak disini).
 
Oke. Lanjut kembali ke stasiun BTS terdekat yaitu Stasiun Ekamai yang hanya berjarak 5 menit jalan santai dari hotel, sudah sampai di loket tiket. Petugasnya membantu sekali. Jadi untuk beli tiket adalah dengan mesin yang harus dengan pecahan koin Thailand Baht. Tiket antara TBH15 – TBH40, tergantung jarak yang ditempuh. Selesai menukar koin, saya dicolek mbak mbak, DIa mendengar kami harus ke stasiun Shapan Thaksin dan menawarkan untuk bareng. Cikhuuuy..

Naik BTS lumayan penuh (karena malam minggu kali ya), turun di stasiun Siam, ganti BTS, turun lagi di stasiun yang dimaksud.

Kemudian kami mengantri untuk naik kapal. Memang disini kami melihat antrian di 2 arah yang berbeda. Tapi kami tenang – tenang saja. Ada si Mbak handal yang sigap minta saya mengantri di antrian yang pendek. Jam masih menunjukkan pukul 18.20. Wihuuu.. santai ini…. Menurut info yang saya dapat, naik boatnya hanya 10 menit, sementara Callypso Show mulai jam 20.15.

Kapal datang, Alhamdulillah kosong. Tanpa kesulitan berarti, kami naik, dapat duduk dan mulai menikmati pemandangan sungai Chao Praya. Tapi kok… arah kapalnya tidak sesuai peta, ke arah Asiatique? Kemudian saya tanya si Mbak yang duduk sebelahan dengan Mbok “Ini kapalnya akan putar arah?” yang disambut anggukan. Oke deh.

Eh tapi. Kok 10 menit kemudian tidak ada tanda – tanda kapal berputar. Masih di arah yang sama. Saya mutar ke Mbok “Mbok.. jangan – jangan ini mah emang ga ke Asiatique”. Lalu si Mbok ber was wes wos dengan si Mbak. Daaaann… memang si mbak mau ke arah rumah, yang berlawanan dengan ke Asiatique. Nyahahahaha. Baru hari pertama kok udah seru banget gini siiiiiii.

Tapi si mbak memang murni baik hati. Melihat 2 turis melas ini, dia langsung tanya ke kenek kapalnya di dermaga mana bisa turun (yang tiap melewati dermaga, bak Donkey di Shrek yang bilang “Are we there yet?” puluhan kali, saya pun bertanya “this one?” tiap mendekati dermaga. Hihihi). Lalu akhirnya di sebuah dermaga untuk turun, kami ucapkan terima kasih si mbak, ternyata… dia ikut turun juga! Hanya untuk memastikan kami naik kapal yang benar untuk ke Asiatique, baru dia cari kapal lain untuk dirinya. Ya ampuuuun.. baik banget sih Mbaaaak. Setelah salaman dan berulang ulang bilang khop kun khab, kami pun berpisah.

berkah salah naik kapal : bisa liat landmark di malam hari, lalu dadah2 juga ke those fancy dinner cruise. Hihihi

 Pertemuan Dengan…rrrr… Yang Dulunya Bukan Mbak Mbak

Okay. Kami akhirnya naik kapal ke arah yang benar. Tapi sempet siiih.. nanya juga ke kenek “We want to go to Asiatique” yang dijawab “Yea Yea.. last stop”. Amaaaan.

Sampai di Asiatique , tentunya sudah jam 20 kurang. Hooosssh.. mana itu gedung Callypso Show? Karena kami harus menukarkan voucher yang dibeli menjadi tiket. Karena mepet, tentunya kami tidak sempat cari – cari makan dulu.

Masuk ke ruangan pun hampir 98% penuh. Dan tak berapa lama, show dimulai


Akik antara melongo (mulus amat, lincah bener), cekikikan (e buset.. gue aja ngga bisa nari kayak gitu), senep (MULUS AMAAAAT. PADA LANGSING AMAAAAT). Selama show berlangsung, tentunya juga sembari cari – cari yang paling cantik untuk diajak foto bareng sehabis show (jangan lupa kasih tip yaaa). Dan pilihan jatuh ke Mbak yang mukanya agak – agak bulek.

yang kiri kecengan eikeee.. aslinya lebih cantik

Review singkat saya… kalau budget travel tidak terlalu ketat, ada waktu, nonton lah. Kalau pergi rombongan, dan kamu tidak mau nonton, jangan manyun. Di area Asiatique banyak yang menarik untuk di eksplor kok. Mulai dari makanan, toko – toko, sampai spot foto.



Itinerary hari pertama pun Alhamdulillah tercapai. Sampai di hotel jam 00.00, maksain mandi lanjut bablas tidur.

Cubikontinyu

xoxo

JJ

No comments: