Friday means longer lunch hour. Tiga orang membentuk persekongkolan dari kemarin untuk ke rumah makan ini untuk another round of their famous Gulai Kepala Kakap Putih. Another round??? Jadiii.. kami pernah beberapa kali ke sana. Tapi selalu diajak Pak Bos. Hawa nambah lauk jadi jauh berkurang… Sungkan. Nambah aja malu, apa lagi mau foto foto.
Burung punai goreng (jadi inget Padang Bulan – Andrei Hirata) Rasanya… ummm sama dengan ayam goreng bumbu kuning ungkep bikinan ibu |
And this is the famous Gulai Kepala Ikan Kakap. Kami pesan yang ukuran besaaaar…
Kalau ada kesulitan untuk “membongkar”nya, cukup panggil pelayannya dan dia akan membantu "membongkar" dengan lincah dan dengan kecepatan yang menakjubkan.
How do we like it?
Let the below pic speaks for itself :
Cukup dalam 20 menit sajaaaa
Maknyusss... Gulainya tidak "berat". Ukuran besar cukuplah dimakan 3 - 4 orang.
Dan berapa total pembayaran? (maklum… perdana bayar).
Perhatikan jumlah nasi yang dipesan (pembelaan : 1 porsi cuma seupritt.. beda dikit sama nasi kucing angkringan).
Perhatikan sambel apa kah yang seharga 23ribu? Hihihi. Penampakannya ada tuh pada foto di atas.
Whoops! Probably among the most expensive lunches on weekday I’ve ever paid. Ah.. peduli apa? mumpung tanggal mudaaaa….. (kalau tanggal tua juga bisa jadi ke resto. Kan tidak punya uang tunai, jadi sreeeettt.. gesek! ==> manajemen keuangan macam apa? =p). Pak Bos.. kapan ajak kami makan ke sini lagi? Hehuehuehue
Kelar makan sebenarnya pengen ke Masjid Lautze yang terkenal akan ornamen China-nya. Namun lirik jam, nampaknya belum kelar sholat Jumat. Padahal tinggal dekat. Well.. next time.
Happy weekend!
xoxo
JJ
No comments:
Post a Comment