8.11.10

On Reksadana – part 3 (finish)

DISCLAIMER : tulisan ini murni  pengalaman dan  pendapat subjektif penulis plus definisi yang sudah tercantum sumbernya. Penulis tidak menyarankan pembaca in any way untuk berinvestasi pada hal yang sama. Kalaupun ada dari pembaca yang mengikuti apa yang tertulis, ENTER AT YOUR OWN RISK

Ini itu tentang reksadana
1.     Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi (UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal)
2.     Bank kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga dan hak – hak lain menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya (UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal)
3.     Prospektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar pihak lain membeli Efek. (UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal)
4.     Tiap reksadana pasti ada prospektus. Jadi jangan bodoh! Kalau ada yang merayu rayu menjual (katanya) reksadana, langsung stop saja dan tanya mana prospektusnya.
5.     Kenapa reksadana? Karena investasi yang murah. Pembelian perdana banyak yang cuma Rp.1 juta, dan pembelian berikutnya ada yang bisa di Rp.100 ribu. Kemudian pengelolaannya ditangani oleh manajer investasi yang mumpuni. Bandingkan jika saya investasi di sektor riil. Let’s say juragan gerobak mie ayam. Saya harus pikirkan lokasi, pekerja, pembelian bahan baku, pembukuan, training, sewa tempat, dipalak preman, dll. Hhhhh…belum ada waktu dan pengetahuan!
6.     (Again) kenapa reksadana? Ini salah satu instrument investasi saja. Yang gunanya tentu untuk melawan inflasi per tahun. Kalau inflasi per tahun mencapai 8%, masa saya simpan semua di instrument yang cuma kasih saya tingkat pengembalian 3%? Belum lagi biaya pendidikan dan kesehatan yang kenaikannya eksponensial, dibanding kenaikan gaji yang linear. Ihiks…. Jangan sampeeee nanti anak saya bilang “Ibu.. aku mau kuliah di Kellog’s. Sudah ada nih surat penerimaannya” tapi saya tidak ada dana. Oh… itu akan jadi hari terpilu…
7.     Reksadana yang mana yang dipilih? Kuat kuatan syaraf saja menurut saya. Sanggup tidak kalau reksadana yang NAB ketika beli Rp.3.300 bisa meluncur bebas ke Rp 1.100?? *curcol* Tapi bak roller coaster, NAB bisa balik lagi, dan tingkat pengembalian bisa sampai ratusan persen. kalau mau yang relatif stabil ya di Reksadana Pasar uang. Tapi ya.. tingkat pengembaliannya segitu…
8.     Kalau NAB turun, jangan terlalu panik. NAB biasanya akan rebound lagi ke NAB semula, dan bisa menembus lagi.. Malaaahhh… saya beli dooong… Think! Lagi diskon gitu lhooo… (dasar cewek tukang belanja!) Tahun 2008, sempet kan IHSG menukik turuuuun. Inget banget, Mandiri Atraktif Syariah di hari peluncurannya dijual Rp 1000 per unit. Keesokan harinya langsung di angka Rp.900an, dan saya membeli ketika NAB Rp.500an. Sekarang (05.11.10) NAB-nya di Rp 1.244,50. Ciamik bukaaaan
9.     Sehingga terkait poin 6, 7 & 8, baiknya beli reksadana dengan uang yang tidak akan dipakai dalam 3 tahun. Sangat sangat tidak bijaksana kalau tahu dalam 6 bulan lagi perlu uang, hari ini malah dipakai untuk beli reksadana. Iya kalau NAB 6 bulan kemudian naik.. Kalau turun??? Monthly fund dan emergency fund harus tetap ada di tabungan minimal 6 x biaya hidup per bulan è perkaliannya debatable. Terserahlah menganut siapa.
10.Anyway, kan NAB-nya yang berfluktuasi. Sedang jumlah unit yang dimiliki tetap. Sehingga, kalau NAB sedang turun, buat apa dijual? Tunggu saja sampai harganya naik lagi.  Kecuali memang kepepeeet banget perlu uang. Hiiiyy jangan sampe ya.. kembali lah ke poin ke-9.
11.Kapan membeli reksadana? Kalau harganya di titik terendah…....... percaya yang barusan?? HA!! Ketipuuuu. Memang saya cenayang bisa tau kapan harga naik turun? Saya pribadi sih beli bertahap (istilahnya cost averaging). Jumlahnya bervariasi. Kalau saya kebetulan memperhatikan harganya turun lumayan, saya beli juga walaupun bukan jadwal saya beli. Again.. dengan pasal : barang diskon kok ga dibeli =)
12.Saya juga ikut program Bank M*nd*ri yang mendebet uang saya rutin tiap tanggal 26 untuk pembelian salah satu Reksadana Saham. Rp.300ribu saja… Nawaitu mau nambah. Biar disiplin, per bulan ada yang dialokasikan ke reksadana.
13. Perhatikan biaya pembelian dan penjualan. Masing – masing reksadana (walau manajer investasinya sama) menerapkan biaya yang berbeda. Ada juga yang bebas biaya. Tapi lihat juga, sebenarnya tingkat pengembaliannya bagus ga? Saya sih lebih pilih, tidak apa apa ada biaya sedikit, tapi tingkat pengembaliannya lebih maknyus.
14.Baca prospektus dengan seksama. Quite boring.. but tremendeously necessary. Perhatikan dimana manajer investasi “memainkan” portfolio saham dan pasar uangnya. Cocok tidak dengan selera.
15.Seperti dikemukaan di sebelumnya bahwa Bank adalah hanya sebagai agen penjual, kepemilikan reksadana disimpan di Bank Kustodian.
16. Informasi NAB reksadana terbuka. Ada tiap hari di Koran Bisnis Indonesia. Saya tidak tahu dimana lagi.  Belum nemu web yang menyajikan NAB.. well…belum dicari sih lebih tepatnya =) Habis.. kan tinggal minta ke customer service.
17. Occasionally – so it means bisa 6 bulan sekali or setahun sekali - , review lah kepemilikan portfolio. Masih menarikkah yang dimiliki? Adakah yang mau dikurangi atau ditambah? Dst dst


xoxo

JJ

3 comments:

prin_theth said...

Aaah... jadi makin penasaran sama reksadana. Tapi masih pikir-pikir sih. T selalu menyarankan investasi di yg paling riskan (saham), sementara gue gak pernah bergerak dari yg paling aman (deposito dan emas batangan).

Tadinya abis nikah mau langsung jadi Paman Gober bela-beli emas lagi dari duit angfaw, tapi apa reksadana aja ya??

JJ said...

Lei, emas lagi giling aje nembus 400k/gr. Cwaaap.
ihsg jg lagi lucu lucunya.
Valas usd kyknya blm sampe titik bottom, tergantung si yuan
Pusing jg gw. Tp kl tujuannya invest alias more than 5 years, any prime reksadana or gold will do, loe masuk di harga agak tinggi jg. Disebar ajuah, comfortnya dimana

Gw ngga ber-saham krn pusing binti riweh analisa fundamental, teknikal, feeling, yadayadayada =)

JJ said...

Ow yak... nambah *racun mode on*

Bunga depo cuma bs lomo yg sederhana

(kalau) profit gain reksa bisa buat lumix lx5

Hihihi