19.10.10

The Scattered Stories at D Day

Rasanya... it's already a complete circle saya menceritakan ini itu persiapan menjelang pernikahan...  Sekarang saya mau cerita hal hal yang so far masih keinget dari hari H. Here we go :
1.      Konsep awal acara kami adalah yang penting sah secara agama (akad) dan adanya walimahan (resepsi). Acara adat panggih lengkap dengan dandan paes akhirnya ada dengan proses peng-iya-an yang penuh drama pake acara nangis menggerung gerung.
2.      I didn’t wear nailpolish!! Karena proses merias diganggu keluarga saya hilir mudik masuk ke kamar rias dan berakibat akad telat ½ jam, akhirnya tidak sempat. And you know what : I don’t care. Masih bersyukur mata dan wajah saya ga bengep sisa nangis di H-12 jam sebelum akad. Untung H-1 saya kekeuh ke salon dimana termasuk pedi meni. Sehingga looked like a French manicure.
3.      Pada Hari H, saya juga masih sedikit menderita gatal gatal akibat serbuk bunga dari air siraman di H-1. Leher, badan, lengan berbentol. I know I have sensitive skin, but cannot believe hanya berselang 3 menit dari acara siraman langsung gatal – gatal hebat. Untung muka selamat dari bentol bentol. Lesson learn : really.. mending H-30 capeng nyoba guyur guyur dengan air dipenuhi bunga dengan jenis yang sama yang dipakai ketika siraman nanti. Kalau blarr.. alergi, you might want to consider hanya air saja, tanpa bebungaan.
4.      Sejujurnya, saya tidak dengar ketika (then, calon) suami mengucapkan akad. Keseluruhan suara seperti sayup sayup. I was too intense dzikiran (biar lancar, biar sekali – dan benaaar… Cuma sekali). Baru ketika saksi bersahutan bilang “sah!”, then I was distracted. Emaaak… saya sudah bersuamiiiiiii
5.      Oh, my.. kami sudah punya a hilarious story which we will tell all thru our generation to come, the one we called front-seat-view story. Melibatkan (as much as I do respect you, mister) penghulu yang mendadak berubah dari tengil menjadi santun akibat kesalahan beliau menanyakan detil pekerjaan saksi saya. Fatal pada anda! Untung pada kami. Hihihi. Well.. let’s just say saksi saya memakai jam tangan berlambang Garuda Indonesia.
Ow, dan penghulu kami sempat berganti sampai 3 orang. Penghulu pertama yang kami temui ketika datang ke KUA dimutasi, kemudian katanya diganti oleh penghulu kedua, eh… 2 minggu sebelum acara (then, calon) suami ditelpon oleh si penghulu ketiga mengabarkan kalau beliaulah yang akan menikahkan kami.
6.      Financially, I’m so pleased my husband and i support +95% of total expenses (dari acara perkenalan resmi sampai honeymoon), tanpa berhutang! Dan tidak menguras tabungan habis habisan. Syukur alhamdulillah. Sungguh benar orang sering kali katakan akan adanya rejeki menikah. Ketika H-5 bulan  “menggagas proyek ini” , ketar ketir juga cukup tidak uang yang ada. We did it, darling! Yeeyyyy
7.      Non financially, saya merasa panitia yang terpilih bertanggung jawab atas bagiannya dengan baik. Amat sangat tak ternilai. Juga merasakan kun fayakun, berkah dari Yang Maha Kuasa, jawaban atas doa yang dipanjatkan bahwa acaranya jauh melebihi dari ekspektasi kami. Alhamdulillah.
8.      There were intruders at the reception!! Bukan.. bukan jenis penyusup yang numpang makan.. Itu sih ditolerir. Rupanya ada seorang bapak yang mengaku bahwa dia MC yang ditunjuk, dan dia muncul jam… 12!! Berusaha ngibul ngibul. Akhirnya kemana pun dia pergi, dikuntit oleh kakak dan Om saya, sampai oknum itu keluar.
9.      Berikutnya, penyusups (s di belakang karena plural, 2 ibu ibu) yang bergelagat mencurigakan di area ganti rias. Kali ini Budheku yang mengawasi, sampai akhirnya penyusups itu pergi. Lesson learn : mungkin sudah common story ada mafia catering, mafia pencuri uang angpau jadi ada panitia yang khusus menjaga disitu. Tapi penting juga penjaga kamar rias, dan sebaiknya panitia dan pendukung acara saling kenal muka.
10.  Later that night in our beautiful room at Gran Mahakam, we were busy until very late late at night…. Bukain angpao dan baca kartu ucapannya. Hahahaha. Bagian asoy dari membiayai pernikahan sendiri, jadi amplopan juga langsung diangkuuuut… Yang ngasih kartu ucapan cantik, kartu ucapan dengan kalimat lucu lucu, I heart them! Yang ngamplopin dengan jumlah bikin mata berbinar – binar, terima kasiiih. Yang ngamplopin 5 ribu *lecek plus diuwel uwel  pulak* sampe ngamplop kosong, terima kasih juga.. Yang in between, terima kasiiiiih. Paginya disetor di sebuah bank di cabang bandara terminal 2E

xoxo
JJ

2 comments:

Shoumie said...

Hi JJ,
cerita wedding mu mirip2 sm aku deh, ada drama sblm di paes, gue juga ga denger suami gue ngucap ijab scr sibuk berdoa dan ke3 sama mlm stelah acara kikah jg bobok di hotel yg sm. hihi btw, salam kenal ya.:D

JJ said...

Hi shoumie,
Salam kenal juga. Sering juga kok baca blog loe =)
yo olooh. bisa sama gitu ya. third time the charm kata orang bulek! hihi.
breakfast gran mahakam nyam nyam yaaaa =)