15.10.10

On kebaya

Kalau mau jahit atau sewa perdana, simply buy majalah pernikahan for inspiration, such as Pe*kawina*, or biasanya Cos*opo*itan dan majalah MR* group atau Fem**a Group  lainnya suka mengeluarkan edisi pernikahan. Walaupun seringnya adalah untuk bridal .

Kalau saya sih untuk kebaya resepsi memang kepengen sewa perdana saja. (lagi lagi) sayang duit. Hihihihi. Kalau buat sendiri, saya tidak kebayang kebaya yang menjuntai sampai lantai mewah penuh bling bling akan saya pakai lagi untuk pesta atau ke kondangan. Nantilah, berhubung dah merit, mau bikin kebaya hitam yang ciamik yang  bisa dipake lagi dan lagi (herman deh… dengan pakem keluarga saya yang tidak membolehkan yang belum merit untuk punya kebaya warna hitam). Jahit kebaya di the famous Myrna Miurna yang wara wiri di blog capeng berapaan yak?

Kebetulan kebaya resepsi saya satu paket dengan catering dan untuk sewa perdananya dapet harga yang luar biasa mursidaa! Thank you so much untuk harga istimewanya, Nola!

Kebaya akad
Untuk kebaya akad dan seragam keluarga kandung, saya jahitnya di Jait Jait. Hasil dari blog walking. Terus terang, ini pertama kali saya menjahit disana.
Hasilnya, bagus.. sesuai dengan yang saya inginkan :
§         bustiernya 14 tulang, langsung pas plek di badan saya tanpa perlu diadjust lagi. Bagian dada juga berlekuk dengan baik, tidak lancip atau penampakan aneh2 lainnya. Mantep tep.
§         Kebaya akad saya dibuat model kerah cheongsam dan seperti baju kurung, kemudian motif bunganya juga ditempel2 lagi di bagian dada. Menurut saya, akad itu kan bagian yang sakral, jadi walaupun kelakuan metal, penampilan saat itu mesti kalem, tertutup, klasik, pokoknya seperti gadis baik baik. Hehuehuehue. Lagi pula, akadnya juga di tempat ibadah, nampak tidak pantas kalau modelnya terbuka.
§         Payetnya juga manis. Saya memang minta tidak ada payet piring. Masalah selera saja. Saya tidak suka. Jadi yang dipakai cuma payet batang, pasir, dan ditambah yang bulet2 kayak mutiara. Dan saya bilang tolong padukan putih dan silver, supaya penampilannya tidak plain.
§         Waktu pengerjaan 1 bulan. Di minggu ke tiga saya fitting, dan langsung diambil minggu keempatnya.
§         I will definitely go there again untuk menjahit kebaya.. hanya saja lokasinya yang cukup PR dari tempat tinggal saya. Mbak Anggy.... sewa tempat yang letaknya tengahan dikit dooong... Ruko di Plaza Pondok Indah gituuuu...
§         Punya kakak kakak saya juga manis. Keponakan saya yang usia 3,5 tahun pun dibuatkan 1 kebaya dan 1 gaun yang lucuuuuu banget
§         Tapiiii..unfortunately saya agak tidak puas dengan hasil payet kebaya ibu saya. Kurang greget. Padahal waktu pengerjaan lebih lama. Heeeuh... Berarti mesti diwanti wanti pengennya seperti begini begitu

Ow.. and it’s true di salah satu blog yang saya baca (nitasoesabdo), JANGAN sampe kesebut kata untuk menikah. Rata – rata nanya kesana kesini tempat jahit kebaya, tiba tiba mereka bilang “ini untuk pernikahan ya, mbak” jreenng… langsung sok sok berkreasi model begini begitu and boy! They will charge you more! Me too believe everything about wedding is over-rated. Sayang, keluarga tidak setuju proposal saya untuk menikah tamasya *sigh* Mbak Anggy…maapkeeeuun saya melakukan kebohongan… budget wise niii. Hehehehe. Walaaau.. mungkin ketebak juga ya.. Waktu itu saya pakai alasan “janjian sama temen – temen mau pakai baju putih untuk foto bareng”. Cheesy? Biariin.

Kebaya panggih
Untuk kebaya panggih, dari vendor makeup, namanya Sanggar Wulandari. Agak PR dari tempat tinggal saya ke sanggar ini. Tapi worth it lah.. Kebaya beludru sulam emasnya baru dibuat oleh pihak sanggar, dan alhamdulillah fit to us with a little of adjustments. Kebaya ini katanya sih dibuat karena akhir – akhir ini banyak yang meminta model kuno seperti ini. Dan secara para tetua dari pihak saya yang kepingin tampilan upacara panggih yang solo totok, sepertinya itu satisfies their request.
Seru juga pakai kebaya yang mirip mirip jaman bapak dan ibu saya menikah dulu. Romantis rasanya.

Kenapa saya tidak pakai Solo Basahan yang berdodot ?
  • Saya tidak mau. Ntar enter wind on my first night gimanaaa. (then, calon) suami juga tidak mau. Mengumbar aurat katanya. Awww.. you’re so adorable.
  • Ibu saya juga tidak mau. Katanya itu sebenarnya untuk putri raja. Hla siapa saya?? sumbangsih ke keraton nihil, tinggal seumur hidup di Jakarta, bahasa Jawa pun hanya bisa mengerti – tidak bisa mengucapkan. Dear mom… kasihan atuh usaha persewaan busana solo basahan kalau semuanya tegas seperti mommy, bisa ga laku

Kebaya resepsi
Kebaya saya buat perdana dengan harga yang murah atas budi baik owner Nola. Dengan pengalaman sebagai berikut :
  • Bingung pertama, ternyata badan kami tidak diukur melainkan menyerahkan kebaya saya dan kemeja plus celana panjang (then, calon) suami
  • Bingung kedua katanya hasil kebaya yang sudah selesai dipayet akan diserahkan pada hari H. Biar surprised katanya. Heuuww… saya cuma komat kamit percayakan saja. Toh modelnya sudah ada patokan pada salah satu majalah yang mengulas tentang pernikahan
  • Stress pertama, bulak balik minta fitting baru kejadian fitting pertama H-30, dimana ketika fitting pertama baju abang seupil pun tak terlihat. Kebaya saya : kedudukan bordir kiri kanan tidak sama, belum dipayet sama sekali, bagian lengan ada 2 lubang kecil putung rokok yang artinya bagian lengan harus dijahit ulang
  • Stress kedua, ketika fitting kedua di H-14, payet berprogress tak lebih dari 10%, tapii syukur alhamdulillah beskap (then, calon) suami sudah ada. Dan bagus. Hijau emasnya seperti yang saya mau dan (then, calon) suami looked so handsome in it *slruup*. Tapi anehnya, ternyata dibuatkan 2. Satu warna hitam, katanya untuk akad. Yang padahal sudah kami confirm beskap akad sudah didapat dari Mas Jacky (MUA).
  • (berusaha tidak) stress ketiga (karena toh yang wajib, yakni akad nikah sudah berjalan dengan lancar), kebaya baru benar – benar sampai di tangan Mas Jacky ketika memang saya mau ganti kebaya untuk resepsi. Dan tanpa kain bawahan sido mukti yang dijanjikan. Tertegun melihat si kebaya yang bagus…… seandainya payetnya penuh. Oh..terlihat beda jauh dengan contoh kebaya yang pernah dilihatkan kepada saya, dimana payetnya full dan rapat. Tapi setelah lihat di beberapa foto, paling tidak masih terlihat bling bling, kalau fotonya sampai dada..  Kalau keseluruhan …. *promised myself not to cursed*
  • Did i file for complaint about the under-do sequined kebaya and the missing jarik Sido Mukti to Nola’s owner? Naahh.. didn’t do that. We’re too blessed to complain. Instead, after the reception, saya sms ke ownernya mengucapkan terima kasih untuk everything. Habis saya dan ibu saya telepon tidak diangkat...

So, it’s true.. untuk acara kami dari pagi sampai siang resepsi, saya pakai 3 kebaya. Rempong beneur…

Jait Jait (kebaya akad)
Villa Delima Barat I Blok S No.15
Karang Tengah (arah ke Cinere)
Owner, Mbak Anggy, No. HP 0818980526

Sanggar Wulandari (kebaya panggih)
Jl. Jambore Raya
Komp Vila Cibubur Blok VI No.2
(sebelah Doremi Cake)

Nola Catering (kebaya resepsi)
PS. Kalau dilihat si beliau jahitnya di the famous QZM – Pasar Sunan Giri. Tapi kalau melihat review2 di blog orang suka tarik urat tentang servicenya, I was so happy itu tidak diurus saya langsung tapi ditengahi oleh Nola.

akad around 8 am

panggih around 9 am

after reception around 2 pm

xoxo
JJ

No comments: