Heiyooo… Sudah lama juga tidak update
blog ini ya. Habisnya susah kalik cari waktu karena diamprokin kerjaan 5
orang . Untung belum terhapus
accountnya (bisa kah Google secara sepihak hapus account? *seriusnanya)
Anyway, di ujung post ini sempat berencana untuk antar botjah
ke Hello Kitty Land. Kenyataannya malah karena sempat sukses meninggalkan Rania
5 hari karena dinas kantor, saya minta ijin ke the husband untuk melakukan
girltrip. And he granted it! *sunsalim
Gerak cepat, was wes wos,
akhirnya jari kepleset booking tiket BDO – KUL – DMK . Kemudian jalur pulang
DMK – CGK. Wihuuuu. Selamat datang liburaaaaan.
Pertemuan Dengan Girl Friend
Huft.. Menurut saya, salah satu
transisi berat ketika pindah ke Bandung adalah tidak bisa sering bertemu dengan
berbagai geng (taela) pertemanan yang isinya cewek – cewek ceriwis. My life
balance. Ai micu oooool. Dulu masih bisa menenangkan diri dengan : toh di
Jakarta memang belum tentu seminggu sekali ketemunya. Bisa sebulan sekali atau
lebih lama lagi.
Tapi susah menerapkan itu ke my
besties satu ini. Karena hampir per minggu atau per 2 minggu pasti ketemuan
untuk nyushi sambil ngomongin orang. *mulut disentil sama malaikat. Bihihihihik.
Setelah pindah, tiap ke Jakarta pasti ada saja yang membuat tidak bisa
ketemuan. Sayanya yang sudah dibooking geng lain, atau dianya lagi dinas ke
luar kota. Jadi setelah 8 bulan (!!!) tidak bertemu, saya sangat menantikan
liburan bareng Mbok (panggilan saya ke dia).
Jumat tengah malam, the husband
and I picked her up di pool travel di Pasteur, karena flight kami ke Kuala
Lumpur adalalah esok harinya jam 08.30.
Pertemuan Dengan Mas Ngebetein dan Mbak Penyelamat di KLCC
There we were. Jam 7.30 sudah
cekikikan di Bandara Husein. Penerbangannya berangkat tepat waktu. Sesaat
sebelum mendarat di KLCC, crew-nya mengumumkan bahwa kedatangan kami 10 menit
lebih awal yaitu yang seharusnya jam 11.30 menjadi 11.20. Lumayan ya.
Ketika we didn't know what lie ahead us.... |
Imigrasinya… penuh! Tapi setengah
jam kelar, kemudian kami langsung berjalan cepat cari counter buat check in
lagi. Dimana area check in jauh jauh lebih penuh lagi, dan tidak ada petunjuk
konter mana untuk drop baggage ke Bangkok (kami sudah web check in beberapa
hari sebelumnya).
Sempat salah antri konter,
akhirnya pindah konter untuk ketemu mas yang bilang “You’re too late. 5 minutes
late. You can not check in your bag. I will let you in the plane and alert the
crew if your luggage is under 7 kg”. Toweeeeww.. “hla memang ini jam berapa
sih?” sambil mengedarkan pandangan cari jam dinding, dan di salah satu dinding
terpampang : jam 13.00!!!
Ini agak aneh sih. Seluruh
prosedur imigrasi 30 menit, bukannya harusnya masih jam 12.00? Bukannya jam
tiket harusnya menunjukkan local time? Dimana saya sudah meluangkan waktu 2 jam
untuk jam keberangkatan ke Bangkok. Ternyata kok jam 13.00. Kami sudah berusaha
memberi pengertian bahwa imigrasinya panjang. Tapi si mas – mas masih tegar
tidak mau check in bagasi kami. Cih!
Oh iya, kami tidak bisa naik
karena koper teman saya walaupun cabin size, tapi 8 kg. Sedangkan saya bukan
cabin-size luggage.
Seumur – umur, baru sekali ini
saya ketinggalan pesawat. Lemes. Gimana ini. Bener deh. Kalau saya tidak pergi
dengan partner yang ahli travelling, paling juga ngedeprok di pojok. Telpon
temen di KL, nginep di apartmentnya , minta ditraktir di Pavillion. *eh?
Kemudian dengan nada yang tidak
bisa ditolak, teman saya mendesak si mas “Then what do we do now? When is the
next flight to Bangkok? Where is the customer service?.” Yang akhirnya si mas
klak klik komputernya, dan memberi tahu ada pesawat berikutnya jam 14.20 yang
bisa diurus di konter 66, yang ternyata… di ujuuuung sebelah sana. Ah. Ga salah
pilih travel buddy deh. Si Mbok memang sudah capcus backpacking ke eropa, asia.
Geret koper, tentunya konter
tersebut isinya penumpang bermasalah semua, bukaaan. Auranya udah ngga sedep
deh. Ada yang rombongan teriak teriak, ada yang bolak balik melewati kami
lengkap dengan geret kopernya *sengkat!, ada yang mukanya pasrah (termasuk
saya!), ada mbak mbak hamil travel sendirian dan Nampak kelelahan.
Di tengah konter chaos itu, ada
seorang mbak customer service yang tetap ramah. Tetap tersenyum. Dengan nada
tenang “I don’t understand why you can get in the plane. Ow.. you missed the
luggage drop. You cannot.” Lalu si Mbak berhasil membantu kami untuk naik
pesawat jam 14.20 dengan tambahan biaya…… RM222 per orang. Nyesek dulu yuuk.
Yah.. berarti orang kantor kasih kuaci aja yaaa.
Lepas dari konter itu, kami harus
buru – buru lagi drop luggage karena sudah last call untuk drop baggage
penerbangan kami. Tentunya melintas ruangan luas itu lagi, karena kembali ke
konter awal. Lanjut lari – lari cari gate terminal keberangkatan. Hossh…
Hoosssh.. Aku lapaaaaarr *lalu mewek teringat pre book meal yang dipesan di
penerbangan sebelumnya
Baru juga sampai di area gate,
kami putuskan untuk take away meal di sebuah café, sudah kembali dipanggil
untuk boarding. Dadah dadah ke duty free shop yang ngga sempat diputari.
Alhamdulillah kami berhasil naik
pesawat, perjalanan lancar, turun di Don Muang Airport lengkap dengan pesen ke
“Mbok, kalau jalanan ngga macet, kita jadi lanjut nonton Callypso Show ya.
Sayang ni kalau sampai hangus juga itu tiket”. Syukurlah imigrasinya singkat saja. Lalu setelah bagagge claim kami bergerak cari taxi via tourist center.
Kemudian kami naik taxi menuju
hotel kami di Ekamai, Sukhumvit Soi 63. Ternyata traffic Bangkok cukup
bersahabat. Naik tol, turun di awal jalan Sukhumvit, dan tiba di hotel hanya
memakan waktu sekitar 40 menit.
Arrival areanya kecil. Supir taksi yang baik hati |
Sukhumvit adalah salah satu jalan
utama di Bangkok yang kira kira panjangnya dari Blok M sampai Kota. Kemudian di
kiri kanannya ada jalan kecil yang namanya Soi – kemudian angka. Jadi karena
kami datang dari arah Soi 1, ya cukup jauh juga ya ke Soi 63. Dan jangan
bayangkan bisa lihat langit seperti melintas di Jakarta. Karena sepanjang jalan
Sukhumvit terbentang BTS atau Bangkok
Sky Train.
Pertemuan Dengan Mbak Asli Thailand Baik Hati
Hotel urusan Mbok. Ternyata Hotel
yang kami inapi 4 malam ke depan merupakan chain hotel, kurang lebih sekelas
Amaris. Jadi kebayang ya. Budget hotel, ukuran kamar meuni males, sarapan ala
kadarnya, dan ada lift *penting.
Check in, ganti baju, mempelajari
peta BTS yang dikasih front office. Kemudian kami memutuskan untuk makan berat dulu. Laper bwook. Ndilalah, di seberang BTS, langsung ada mal. Malnya kecil tapi apik. Banyak tenant restaurant dan printilan Jepang. Pun disana banyak sekali keluarga Jepang seliweran. Cupacapacup pilih restaurant : ini kayaknya mahal, ya ampun ini food court babi semua, akhirnya kami saya memaksa memilih... KFC! Nyahahahaha. Benchmark dulu ayam originalnya (masih enakan disini) dan sambelnya (apalagi! lebih enak disini).
Oke. Lanjut kembali ke stasiun BTS terdekat yaitu
Stasiun Ekamai yang hanya berjarak 5 menit jalan santai dari hotel, sudah sampai di loket
tiket. Petugasnya membantu sekali. Jadi untuk beli tiket adalah dengan mesin
yang harus dengan pecahan koin Thailand Baht. Tiket antara TBH15 – TBH40,
tergantung jarak yang ditempuh. Selesai menukar koin, saya dicolek mbak mbak,
DIa mendengar kami harus ke stasiun Shapan Thaksin dan menawarkan untuk bareng.
Cikhuuuy..
Naik BTS lumayan penuh (karena
malam minggu kali ya), turun di stasiun Siam, ganti BTS, turun lagi di stasiun
yang dimaksud.
Kemudian kami mengantri untuk
naik kapal. Memang disini kami melihat antrian di 2 arah yang berbeda. Tapi
kami tenang – tenang saja. Ada si Mbak handal yang sigap minta saya mengantri
di antrian yang pendek. Jam masih menunjukkan pukul 18.20. Wihuuu.. santai ini….
Menurut info yang saya dapat, naik boatnya hanya 10 menit, sementara Callypso
Show mulai jam 20.15.
Kapal datang, Alhamdulillah
kosong. Tanpa kesulitan berarti, kami naik, dapat duduk dan mulai menikmati
pemandangan sungai Chao Praya. Tapi kok… arah kapalnya tidak sesuai peta, ke
arah Asiatique? Kemudian saya tanya si Mbak yang duduk sebelahan dengan Mbok
“Ini kapalnya akan putar arah?” yang disambut anggukan. Oke deh.
Eh tapi. Kok 10 menit kemudian tidak
ada tanda – tanda kapal berputar. Masih di arah yang sama. Saya mutar ke Mbok
“Mbok.. jangan – jangan ini mah emang ga ke Asiatique”. Lalu si Mbok ber was
wes wos dengan si Mbak. Daaaann… memang si mbak mau ke arah rumah, yang
berlawanan dengan ke Asiatique. Nyahahahaha. Baru hari pertama kok udah seru
banget gini siiiiiii.
Tapi si mbak memang murni baik
hati. Melihat 2 turis melas ini, dia langsung tanya ke kenek kapalnya di
dermaga mana bisa turun (yang tiap melewati dermaga, bak Donkey di Shrek yang
bilang “Are we there yet?” puluhan kali, saya pun bertanya “this one?” tiap
mendekati dermaga. Hihihi). Lalu akhirnya di sebuah dermaga untuk turun, kami
ucapkan terima kasih si mbak, ternyata… dia ikut turun juga! Hanya untuk
memastikan kami naik kapal yang benar untuk ke Asiatique, baru dia cari kapal
lain untuk dirinya. Ya ampuuuun.. baik banget sih Mbaaaak. Setelah salaman dan
berulang ulang bilang khop kun khab, kami pun berpisah.
berkah salah naik kapal : bisa liat landmark di malam hari, lalu dadah2 juga ke those fancy dinner cruise. | Hihihi |
Pertemuan Dengan…rrrr… Yang Dulunya Bukan Mbak Mbak
Okay. Kami akhirnya naik kapal ke
arah yang benar. Tapi sempet siiih.. nanya juga ke kenek “We want to go to
Asiatique” yang dijawab “Yea Yea.. last stop”. Amaaaan.
Sampai di Asiatique , tentunya
sudah jam 20 kurang. Hooosssh.. mana itu gedung Callypso Show? Karena kami
harus menukarkan voucher yang dibeli menjadi tiket. Karena mepet, tentunya kami
tidak sempat cari – cari makan dulu.
Masuk ke ruangan pun hampir 98%
penuh. Dan tak berapa lama, show dimulai
Akik antara melongo (mulus amat,
lincah bener), cekikikan (e buset.. gue aja ngga bisa nari kayak gitu), senep
(MULUS AMAAAAT. PADA LANGSING AMAAAAT). Selama show berlangsung, tentunya juga
sembari cari – cari yang paling cantik untuk diajak foto bareng sehabis show (jangan lupa kasih tip yaaa).
Dan pilihan jatuh ke Mbak yang mukanya agak – agak bulek.
yang kiri kecengan eikeee.. aslinya lebih cantik |
Review singkat saya… kalau budget
travel tidak terlalu ketat, ada waktu, nonton lah. Kalau pergi rombongan, dan
kamu tidak mau nonton, jangan manyun. Di area Asiatique banyak yang menarik
untuk di eksplor kok. Mulai dari makanan, toko – toko, sampai spot foto.
Itinerary hari pertama pun
Alhamdulillah tercapai. Sampai di hotel jam 00.00, maksain mandi lanjut bablas tidur.
Cubikontinyu
xoxo
JJ
No comments:
Post a Comment