24.1.11

When There’s a Will, There’s a Way =)

Mau buka aib nih…

Saya sudah lama tidak buka Al-Qur’an. Kalau baca Yasin juga tinggal buka buku cetakan 40 hari peringatan meninggalnya Bapak / Ibu X dan baca huruf latinnya. Pernah sih… coba baca Yasin dari huruf arab-nya. Tapi kok kebanyakan melirik ke baris tulisan latin di bawahnya : ini so atau do ya? Parah ya…..

Untung saja ada imam-ku untuk dunia akhirat!
On the usual weekday pacaran lewat telpon, Abang mencetus ide untuk ikut bimbingan belajar 2 hari membaca Al Qur’an khusus untuk dewasa yang diadakan Koran Republika. Bimbel ini bergantian diselenggarakan di Jakarta dan Bandung. Setelah menelepon koordinatornya, tanggal terdekat di Jakarta adalah tanggal 22 – 23 Januari.

“Biar nanti kita yang mengajar Junior mengenai Al-Qur’an pertama kali”, niat Abang. Saya manggut manggut setuju.. eh… dia kan tidak bisa liat saya manggut manggut. “Iya, Bang. Langsung daftar aja. Mumpung sudah tahu weekend ini kita ngga ada agenda apa – apa.” Sambil iri. Secara the husband itu pelajaran dari SMP saja masih ada yang nyangkut di otak. I’m sure, untuk the husband,  ini cuma untuk me-refresh saja. Lain banget ya… sama the wife. Anyway, menurut koordinatornya, kami pendaftar ke 42 dan 43. Padahal kapasitas adalah untuk 40 orang. Tapi katanya tidak apa – apa. Tetap dimasukkan, karena biasanya ada 1 – 2 orang yang mengundurkan diri.

So that was what we did last weekend.

Day 1, Sabtu 22 Januari
Hanya membawa mukena, karena tas yang dibagikan ke peserta berisi : buku materi pelajaran, Al-Qur’an, pensil.
Setelah bayar biaya bimbel dan tanda tangan absen, langsung disambut coffee break. Ihuuuyy.. jajanan pasar.
Pas masuk kelas… melotot sedikit… semua peserta wanita pakai jilbab rapet! Buru – buru keluarin pashmina dari tas mukena. Hup.. dililit . Voila! Lebih mirip dengan peserta lain.
Ada kata sambutan dari koordinator acara. Yang masih teringat “Ikhlaskan kegiatan bimbel ini. Bahwa niat untuk membaca Al Qur’an semata – mata untuk mendapat ridho dari Allah” *kriikkk kriikk.. Abaaaang.. Niat kita salah! Hihihi*

Kemudian pengajarnya adalah Bapak Achmad Farid Hasan, sekaligus penulis buku materi. Beliau membuka pengajaran dengan meminta 4 hal dari peserta :
§         Fokus. Terutama di 2 jam pertama, untuk men-drill mengenali dan menghafal huruf
§         Jangan tidur. (hihihi. Jam kritis biasanya jam 14, habis makan siang)
§         Ikhlas. Bahwa ikut bimbel ini murni keinginan dari diri sendiri. Bukan disuruh atau ada paksaan.
§         Bisa membaca huruf latin.

Dan, karena nama metode yang dipakai adalah Metode Islami, dimana tahap awal benar benar hanya untuk tahu huruf arab dengan diubah menjadi huruf latin, my tip is : Untuk sementara, tinggalkan metode – metode yang sebelumnya sudah pernah dipelajari. Benar – benar kosongkan untuk menerima metode ini. Karena huruf arab akan dibaca A, B, S instead of Alif, Ba, Ta, Tsa.

Bener deh. 2 jam langsung nonstop dibombardir pengenalan dan penghafalan huruf. Lengkap dengan kalau di awal, di tengah, dan di belakang bagaimana bentuknya. Kalimat “Itu cuma ekor. Ngga penting” sering sekali berkumandang =)
Lepas makan siang mulai buka Al-Qur’an untuk langsung praktek. Dibimbing literally per kata. My tip is : mumpung sekelas lagi belajar semua (btw we’re among the youngest), baca saja keras – keras. Fungsinya ternyata 2 : cepet nempel di otak, dan… menghilangkan ngantuk!

Day 2, Minggu 23 Januari
Sempet mengkeret untuk siap – siap pergi. Gledeg-nya JLEGERRRRR gitu. Takuuuut… Dan dingiiin… nampak enak kalau selimutan lagi. Untung jam 07.00-an sudah stop sama sekali.
As day 1 hanya untuk pengenalan huruf, hari kedua mulai di-drill tajwid. Terutama pengucapan huruf yang benar (bahasa enggresnya pronounciation) dan pembacaan panjang 2 dan 5 ketukan. Kembali langsung praktek. Tidak mengumbar teori.
Ada tausyiah juga setelah makan siang. Dilanjutkan membaca suratsurat pendek. Ini saja bikin deg degan lho... Apakah hafalan saya akan surat pendek selama ini sudah benar? Harusnya Ki atau Qi? Harusnya Inna atau Ina? Harusnya Si atau Shi atau Tsi? *stressss*
Bimbel ditutup oleh arahan koordinator, mengundang pengajian bulanan di Masjid Al Latief , Pasaraya – Blok M, kemudian berkata bahwa tentu saja agar dapat membaca Al Qur’an dengan baik dan benar adalah dengan RAJIN membaca Al Qur’an (melirik plus nyengir ke Abang. Nampaknya resolusi 2011 nih!)
Dan diakhiri dengan foto bersama.. Apaaah? Foto? Langsung sibuk merapikan kembali pashmina (iya.. hari kedua juga saya ber-pashmina). Nengok ke Abang, “Abang. How do I look? Dah rapi belum”. Dijawab, “You look weird.” Heh??? Jadi dari hari pertama istrinya berpenampilan aneh, baru bilang sekarang? Makasih lhoooo..

Review :
Untuk pemula, metode yang diajarkan SANGAT baik untuk jadi bekal awal belajar. Sekarang, sudah berani lah buka Al Qur’an lagi. Walau tadi mulai baca surat Maryam sendirian, baru juga 10 ayat sudah keringetan! Without a doubt, tanpa pembimbing, saya masih tertatih tatih. Dan tentu benar yang dikatakan dalam pengarahan. Makin sering membaca, akan semakin mantap penguasaan akan tajwid. Semoga dengan adanya niat, semakin sempurna dengan menjalankan niat tersebut. Aaamien.


Bimbel Al-Qur’an
Gedung Republika Jl. Warung Buncit No.37
Telp. 021.7803747 ext.209
Sudarminro 081399058843
Dedik 081284324299

PS. Funny fact :
Hari pertama ketika sudah selesai dan sedang berjalan menuju parkiran. Tiba tiba perut bagian bawah cekit – cekit gitu. Pas sudah di dalam mobil periodenya lebih sering. As if Junior was repeatly pulling tali plasenta (heeyyy.. didn’t I tell you not to play with that).  As if Junior was not happy that the soothing sound quit. Terus dielus – elus deh “iya, Junior.. besok masih ke sini kok”. Ajaib! Langsung berhenti cekit – cekit.
Hari kedua, baru juga keluar dari ruang tempat belajar, langsung cekit – cekit lagi. Dielus elus lagi deh “Junior.. kelasnya sudah selesai… memang cuma 2 hari.” Berhenti juga cekit cekit =)

xoxo

JJ

No comments: