13.1.11

It’s Too Easy…

Written on 10 Des 2010 *numpang curhat*

Itu yang sempat bolak balik terlintas di pikiran saya. Sebenarnya in term of being so thankful.
Dikasih suami yang bikin kebat kebit tiap kali bertemu
Dikasih waktu 4 bulan untuk pacaran halal dan transisi become a married lady yang ternyata… not that scary (yet =p)
Dikasih kepercayaan untuk hamil tanpa extra effort
So yes.. Saya mengucap syukur. Merasa sangat sangat disayang Yang Maha Kuasa. Dan, “Ya Allah.. It’s too easy” occured in my mind several times

Then,

BANG!
Jumat sore.
Pulang kantor.
2 jam macet.
Naik busway tidak dapat duduk all the way
Sampai rumah mau mandi,  baru tahu kalau saya bleeding.
Dalam jumlah yang membuat saya sangat takut.

Luar biasa panik karena saya pikir saya sendirian di rumah (maaf asisten rumah yang dalam hal ini tidak dihitung)
Nangis histeris telepon Abang. Abang put his sister (the internist) on the phone, menyarankan untuk segera ke obgyn. Abang masih di Bandung dan bilang akan langsung berangkat ke Jakarta and insist me to call the obgyn.
Nangis telpon obgyn (kata obgyn : bedrest. Tidak usah ke rumkit karena makin merangsang kontraksi)
Nangis, tiduran, disuapin makan malam sama ibu (ternyata ibu nemenin cucunya yang lagi tidur di kamar) - lengkap dengan wejangan “ini peringatan.. jangan seenaknya sendiri …..” panjang kali lebar deh – saya makin beleleran air mata
Nangis sampe ketiduran, then I felt abang hugged me. He came around 23.30.

The total of 8 days I had to do bedrest was devastating. Sedih banget. Karena saya merasa tidak apa apa. Tapi ternyata Junior apa apa. I felt like a horrible mom-to-be. Tidak punya kah insting terhadap sesuatu ada yang salah?
Kegiatan saya hanya ber-diameter 15 meter. Tempat tidur – kamar mandi – meja makan (katanya sih in some bleeding cases, malah mesti bedrest bener bener ga turun dari tempat tidur, pipis pun di pispot)
Walau lemes, overall saya merasa baik baik saja. Tapi bagaimana Junior? Baik baikkah?
Hari ke-5 bedrest, sempet stress. Hasil konsul obgyn via telpon, obgyn bilang tetap bedrest sampai hilang flek 3 hari berturut turut, baru kontrol. Padahal tiap hari – walau sedikit – masih timbul flek
Di hari itu juga saya bilang ke diri saya sendiri : Okay. That’s it you, flek. Kamu ngga boleh muncul lagi. Saya mau ke obgyn liat Junior hari Sabtu
And it worked! Sejak itu tidak timbul flek *is it what they call self-hypnosis? Ah whatever. Yang penting saya bisa visit obgyn*
Dalam perjalanan ke obgyn saya sempet bilang ke Abang “Abang, what if ada apa – apa dengan Junior? Kalau aku sampe harus ….” (I couldn’t finish the sentence)
“Kita berdoa yang terbaik ya, Sayang”, jawab abang
But there Junior was! In the size of  155 mm when the obgyn did USG! I was instantly relieved. Alhamdulillah.

And after the whole incident happened, Saya pun merasa sangat sangat disayang Yang Maha Kuasa.
Terima kasih (lagi) saya kami diberi kepercayaan untuk menerima titipan-Mu. Who am I to question You? Engkau pasti memberi di saat yang tepat, dimana kami siap. Insyaallah.
Terima kasih saya diperkenankan terus merasakan euphoria kesenangan sampai mau meledak.
Terima kasih, untuk menunjukkan saya betapa saya ingin Junior.
Terima kasih untuk menunjukkan bahwa hidup bisa saja Engkau ubah semudah membalik telapak tangan.

xoxo

JJ

6 comments:

prin_theth said...

Alhamdulillah nggak kenapa-napa. Sumpah airmata gue berleleran deh Yut, krn unlike you, siklus gue sangat kacau dan hanya mens 2x sebulan (gak teratur pula). Jadi gue pun sensitif dengan hal beginian hiks hiks. Take good care of the bub yaa, semoga wajahnya juga mirip Gadsam....

JJ said...

*warm huuuuuug* i strongly believe, Yang Maha Kuasa akan kasih di saat yang tepat, Lei. Your time will come, regardless periodnya sekacau apa =)

Thank you ya.. mirip gadsam kalau ce, mirip model yang dampingin Ann-Kayla-Chelsey-Jane kl co. Gitu? ;p

Fry said...

Makasih lho udah bikin mata gw berkaca2 baca ginian di tengah orang banyak.. Tapi alhamdulillah, i'm so happy for you si anak kecil kuat dan pantang menyerah ya yut... Insya Allah kedepannya si junior makin gagah perkasa and nothing can hold him/her down.. amiinn :)

JJ said...

hihihi *sekarang aja dweh bisa ketawa* emang loe baca di mana, fri?

aaamiiin.. makasih yaaa... =)

Indah said...

sama kaya Lei dan Fry, aku jg bacanya ampe mewek nihh mba, aku juga pernah ngerasain kok kayanya gak peduli amat sama si dede di perut bela2in rebutan naek kopaja pas mo kerja eeh perutnya kesenggol tangan bpk2 yang gak mo ngalah gak lama perut brasa sakiiiittt bgt dan sukses nangis di kopaja *maap curcol jg*

semoga juniornya sama mba iyut sehaatt terus yaa, amin

JJ said...

Aaamiiin... Makasih ya Indah.. same goes untuk kehamilan kamu ya...