29.9.10

On Prewedding Concept

Nyarissss tak ada prewedding photo.. No… not because MUI mengharamkan.. Tapi sudah cape tiap akhir pekan ngurus printilan ini itu, tiba tiba sudah mau masuk H-1 bulan. Sampe dengan ikhlasnya saya bilang, ya kalau tidak ada waktu, kita pakai aja foto perkenalan resmi itu aja… toh bagus juga… (tapi hati pilu..ihiks)
Tapi syukurlah, terselip waktu di suatu long wiken untuk saya pergi ke Bandung untuk melakukan photo shoot.
Konsep awal :
1.       Harus indoor… deep down, saya tu pemalu kalo foto ditontonin orang2… lain kalo foto gila2an sama temen2 yaaaa.. Kalo nekat ada outdoor, mesti booking nutup venue itu kalik..
2.       Background tidak terlalu rame. We want to emphasize on US… not the background. Dan porsi kami mesti lebih gede. Kan banyak tu… Prewed malah mengutamakan lokasi fotonya dimana, dan the couple cuman kebagian seuprit di pojokan.. yang terpikirkan saya, hlaaa… berarti pasangan itu malah yang jadi background dong?? Saya mau keliataaaaaan =)
3.       Masih tentang background -or location to be exact- ga mau juga macam di reruntuhan gedung, tiang pancang bangunan, di tangga (pesan yang mau disampaikan apa?) atau lokasi sejuta umat (macam kota, kafe fatah**lah, yang gitu2 deh)
4.       Harus pose2 klasik binti elegan yang everlasting dipajang di dinding. Ga mau ada gaya pandang2an yang dipaksakan. Ga mau pandangan menerawang tidak melihat kamera. Ga mau yang pegangan tangan, peluk - pelukan (ini kan yang diributkan oleh MUI?). Ga mau. Ga mau. Ga mau.
5.       Wardrobe berkisar di baju muslim, tampilan resmi : saya kebaya dan (then, calon) suami jas, dan tampilan santai : saya dress, dan (then, calon) suami polo shirt.
6.       Wardrobe mesti “nyambung” dengan background. Ada kan yang pake baju bridal megar tapi lokasi di hutan… (err..runaway bride?) sayang banget bajunya…., atau dengan kebaya elegan tapi di tangga kusam nampak nyaris roboh. Apalagi kalau ekspresinya tersenyum senang hadap kamera. Kok di otak saya yang ketangkap “hey look… walau tangga gue reot, tapi I’m still happy” atau “I don’t care tangga gue reot asal baju gue bagus”. Katanya sih biar kontras..biar a la high fashion photo shoot (Hello Mr. J of ANTM.. you’re completely invading my mind) but when it comes prewed photo, I just don’t see the beauty. Well, it’s just not my cup of tea.
7.       Tapi tapi..wardrobe nyambung dengan background tidak berlaku (untuk saya) seperti : di pematang sawah dan kami pakai baju petani (lokasi bikin saya gatal gatal. Lebih lanjut, sungguh mulia para petani yang pada ujungnya dapat tersaji nasi di meja makan. Namun rasanya tidak sanggup kalau berprofesi petani), atau di sekolah dan kami pakai seragam SMA (those days were over. Move on!)

xoxo
JJ

4 comments:

prin_theth said...

walaupun gue setuju dengan semua poin prewed-nya, gue jadi penasaran loh sama hasil prewedmyu... pajang dooong hehehe.

JJ said...

seneng dweeh. 1st comment on the blog *plok plok plok*

jangan khawatir, lei. The only thing that stop me from publishing prewed pics is.. i'm still clueless how to download photo. Ahahaha. Amatir bukaaaan.

A.S.A.P. insyaallah =)

prin_theth said...

hahaha commentnya many more to come kok. blognya eike link yaa

JJ said...

silakan mi tawwa ;p