29.9.10

On Kain Brokat / Lace

Ke dua tempat di Mayestik. Lebih kepada memang relatif dekat dari rumah, dan sudah nyaman dengan layanan yang didapat disana.

Mumbay (yang nempel dengan La Moda) sudah lama jadi langganan saya. Orangnya rajin – rajin, pintar memadupadankan  furing untuk daleman, memberikan masukan, dan bersedia saya dzalimi (baca : jadi pembeli yang cerewet ”ni ijonya cuma segini ni??”, ”furingnya kok saya ga suka warnanya ya. Ambilin yang lain dong. Sama jenis bahannya yang lain”) dengan tetap tersenyum ramah... Pake minum fres**a courtesy of the house lagi. Disana saya beli brokat panel untuk akad, seragam bagi kakak2 saya dan brokat jenis lain untuk keluarga.

Oh iya..budheku yang berinisiatif membelikan seragam untuk para sepupu (alias keponakan – keponakan beliau) juga kami rekomendasikan untuk beli di sana dan beliau pun puas, malah sekalian borong brokat panel juga untuk anak – anaknya.

Untuk seragam ibu dan ibu baru (baca : mertua) dapatnya di La Moda. Simply karena pas ke Mumbay ibu tidak ikut. Jadi pas ke Mayestik, mau di urutin mulai dari La Moda, eh.. langsung dapat this gorgeous brokat panel coklat semu tembaga. Untuk service, biasa aja... Yah.. no complain lah.. ga mungkin istimewa karena saya juga cuma beli 2 potong. Cuma memang yang buat saya agak males ke La Moda tu karena tempatnya agak sumpek.. Oh iya.. disana juga ada harga dengan tunai atau harga dengan kartu kredit. Hal yang tidak saya temui di Mumbay.

Mumbay
La Moda
Pasar Mayestik

xoxo
JJ

My private state of mind :
Siapa sih yang membuat perseragaman pada kewongan menjadi tradisi dan bahkan keharusan? I mean if they’re trully relatives and friends, trully happy that we’re about to marry, won’t they be trully happy just to come to the reception and celebrate the event? And i will surely happy that they come in their genuine style. Asal jangan berjeans, kaos, sendal.. yeaaa.. dandan proper kondangan lah
Moreover, the ugly truth : Berapa sih harga kain seragam yang diberi? Saya terus terang cuma mampu memberi yang 160rb / orang. Perkalian jumlah orangnya kan yang bikin sesak napas pada tabungan? Nah.. terus i selfishly beri ke saudara – saudara yang mungkin financially mereka juga tidak berlebih. Dan dengan memberi seragam bukannya saya jadi memberi beban mereka untuk mengeluarkan uang untuk menjahit? Jakarta pula.. yang rata – rata tempat saya tahu untuk jahit sesuai selera dimulai dari 200rb (tanpa korset, tanpa payet. Pure plain kebaya). Theeeerrreee.. lebih mahal ongkos jahit daripada harga seragam.

My banker state of mind:
Spending = roda perekonomian berputar = good

My religious state of mind :
Alhamdulillah bisa memberi rejeki ke orang lain.

No comments: